Jakarta, Aktual.co —Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meresmikan pusat penjualan batu akik di Pasar Devirs, di Jalan Veteran, Kecamatan Bogor Tengah, Rabu (7/1).
Pasar itu menampung sekitar 40 pedagang dan perajin batuk akik dari Bogor maupun luar Bogor.
Bima Arya mengapresiasi langkah untuk mengoptimalkan keberadaan Pasar Devirs sebagai pusat penjualan batu akik, karena selama ini pasar tersebut tidak berfungsi maksimal.
“Ini sebuah ide yang brilian. Dengan kreativitas menghasilkan inovasi dan juga investasi,” puji dia.
Menurut dia, kehadiran Pasar Devirs dinilai gagal, karena tidak mampu mengakomodir pedagang-pedagang yang ada di sekitar tersebut. Pasar terdiri dari dua lantai tersebut dibiarkan kosong, sementara pedagang kuliner tetap berjualan di pinggir jalan.
Ia mengatakan, fungsi pasar hendaknya dapat menarik pedagang untuk masuk ke dalam pasar, dan mengurangi jumlah pedagang yang berjualan di pinggir jalan.
Dengan mengoptimalkan fungsi Pasar Devisr menjadi pusat penjualan batu akik, lanjut Bima, diharapkan dapat menjadi maskot di Kota Bogor.
“Karena saya melihat batu akik ini fenomenanya luar biasa, semoga ini tidak hanya berlangsung sesaat saja. Sehingga jika Bogor memiliki pusat penjualan batu akik, ini akan menjadi maskot yang dapat mengundang penggemar batu alam ini datang, tidak hanya dari Bogor, turis-turis dari luas juga kita harapkan datang,” kata Bima.
Sementara itu, Direktur Perusahan Daerah Pasar Pakuan Jaya, Ali Syukur mengatakan, menjadikan Pasar Devirs sebagai pusat penjualan batu akik merupakan solusi yang muncul secara otomatis melihat kondisi pasar yang tidak optimal.
Ia mengatakan, pihaknya mencari-cari cara agar keberadaan Pasar Devirs bisa optimal, salah satunya dengan memfasilitasi pasas secara tematik kepada pedagang batu akik dan pasar kuliner.
“Karena fenomena batu akik ini sangat luar biasa, jadi kita memanfaatkan momen itu untuk mengoptimalkan keberadaan Pasar Devirs sebagai pusat penjualan batu akik dan kuliner,” katanya.
Dikatakannya, ada 40 penjual dan pengrajin batu akik yang mendaftar untuk mendapatkan tempat di Pasar Devirs tersebut. Para pedagang diberikan tempat untuk berjualan, dengan menggratiskan selama tiga bulan.
“Setelah tiga bulan gratis, pedagang bisa memilih melanjutkan menyewa atau tidak. Ini dilihat dari situasi dan kondisi setelah tempat ini dijadikan pusat penjualan batu akik,” kata Ali.
Ketua DPRD Kota Bogor, Untung B Maryono, mengapresiasi upaya PD Pasar Pakuan Jaya dan Pemerintah Kota Bogor menghadirkan Pasar Devirs sebagai pusat penjualan batu akik. Karena menurutnya, dapat menjadi destinasi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor.
“Jadi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor, mau cari batu akik datang saja ke Devirs,” katanya.
Untung menambahkan, langkah Wali Kota Bogor Bima Arya menghadirkan pasar pusat batu akik akan menjadi sejarah yang akan dikenang oleh masyarakat Bogor.
“Karena pencinta maupun kolektor batu akik ada banyak jumlahnya. Apalagi kondisi sekarang ini batu akik menjadi terkenal. Ini menjadi peluang bisnis bagi masyarakat kecil, dan tentunya Kota Bogor lewat kunjungan wisatanya,” katanya.
Sejumlah pedagang batu akik antusias dengan hadirnya Pusat Penjualan Batu Akik di Kota Bogor. Beberapa pedagang menjajakan cincin batu dari harga bervariasi mulai dari Rp1 juta hingga Rp15 juta.
Beragam jenis batu alam, maupun batu mulia dipamerkan oleh para pedagang yang rata-rata berasal dari wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, seperti Bacan Dogo, Bacan Palamea, Rubi, Zamrud, Solar, kecubung amethyst, dan masih banyak jenis lainnya.

Artikel ini ditulis oleh: