Bus Pemudik beserta keluarganya saat diberangkatkan dari titik di wilayah Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (11/6). Indofood CBP memfasilitasi sekitar 11.100 Pengusaha Warmindo beserta keluarganya mudik bersama dengan menggunakan 195 bus. Kegiatan mudik bersama ini merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahun, dan tahun ini merupakan penyelenggaraan mudik bersama yang ke 24 kali, sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1994. Pelepasan dilakukan mulai tanggal 8-12 Juni 2018 dari 37 titik keberangkatan yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Malang. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyoroti kondisi kesehatan sopir dan keamanan lingkungan terminal saat meninjau suasana arus balik Lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Selasa (19/6).

Soal kesehatan sopir bus di Terminal Kampung Rambutan, Budi Karta bertanya kepada pengelola terminal maupun sopir bus.

Budi Karya menilai, fasilitas pengecekan kesehatan sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kampung Rambutan sudah baik, tapi tata cara pengecekannya yang perlu diubah.

“Tata cara pengecekannya, kalau selama ini sopir bus diminta hadir di posko kesehatan, sebaiknya cara itu diubah yakni petugas kesehatan yang mendatangi sopir bus dan melakukan pengecekan kesehatan dengan cara investigasi,” katanya.

Budi Karya menegaskan, jika caranya meminta sopir datang ke posko kesehatan, maka pengelola terminal sulit menemukan sopir yang tidak sehat dan bermasalah, tapi jika pengecekan dilakukan secara investigasi, maka siapapun sopir bisa dilakukan pengecekan kesehatan.

“Ke depan, pengelola terminal agar mengubah tata cara pengecekan kesehatan sopir bus,” katanya.

Budi Karya yang tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana panjang warna biru dongker, berlogo kementerian perhubungan itu juga menyoroti soal keamanan lingkungan di dalam Terminal Kampung Rambutan.

Budi meminta pengeloa terminal selalu menyiapkan angkutan terintegrasi hingga malam hari agar para pemudik yang sampai di terminal pada malam hari, dapat melanjutkan perjalanan menuju kota tujuannya.

“Situasi yang rawan, jika para pemudik yang tiba di sini pada tengah malam. Pengelola terminal agar dapat mengkoordinasikan antarmoda, dari kendaraan antarkota kemudian berpindah ke kendaraan dalam kota agar tetap tersedia di dalam terminal. Ini untuk mengantisipasi aksi kriminal di luar terminal,” katanya.

Sementara itu, data para pemudik yang balik melalui Terminal Kampung Rambutan, sejak Lebaran yakni pada Jumat (16/6) hingga H+3 atau Selasa hari ini tercatat sebanyak 58.807 jiwa menggunakan 1.840 bus.

Dari jumlah tersebut, arus balik pada H+2 atau Senin (18/6) tercatat sebanyak 22.044 jiwa menggunakan 734 bus serta pada Selasa hari ini hingga pukul 14:00 WIB teratat sebanyak 15.141 jiwa menggunakan 415 bus.

Antara

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara