Jakarta, Aktual.com — Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah menginstruksikan jajarannya untuk mengevaluasi alat utama sistem senjata (Alutsista) termasuk sarana transportasi. Menurutnya, hal itu dilakukan agar peristiwa jatuhnya pesawat Hercules tidak terulang kembali.

Moeldoko mengatakan, salah satu bentuk evaluasi perlengkapan dengan cara mengecek kembali tahun pembuatan alutsista di militer sekaligus menguji kembali kelayakannya.

“Intinya kami evaluasi semua alusista secara baik. Kita lihat mulai dari tahun pembuatan dan bagaimana nanti kita lihat problemnya seperti apa. Kalau memeng harus diistirahatkan, kami istirahatkan,” ujar Moeldoko saat ditemui, di Kejaksaan Agung, Kamis (7/2).

Saat ini, lanjut Moeldoko, TNI memiliki setidaknya enam unit Hercules tahun produksi 1960-an, delapan unit Hercules tahun produksi 1970-an, dan sisanya merupakan Hercules unit produkai tahun 1978.

Namun, kata dia, pesawat terbang keluaran tahun tua itu masih ada yang bisa digunakan. “Ada banyak hal dan pertimbangan untuk menguji kelayakan terbang sebuah pesawat. Tapi tahun produksi tetap menjadi pertimbangan utama,” jelasnya.

Moeldoko mengaku tak tahu rincian anggaran yang dikucurkan untuk pengadaan alutsista militer. Kendati demikian, dia menaksir sedikitnya ada anggaran Rp 101 triliun yang diajukan Kementerian Pertahanan untuk lima unit organisasi di tiga angkatan. “Anggaran itu merupakan anggaran rutin dan anggaran belanja. (Angka itu) pastinya masih kurang. Masih perlu ditambah,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby