Wanita Juru Bicara Polisi Luba Samri mengatakan, “Sebanyak 200 orang Muslim yang mau beribadah memasuki tempat tersebut selama 30 menit pertama dan orang terus masuk.” Anggota Waqaf, penjaga tempat suci itu, menolak pemeriksaan baru keamanan di tempat tersebut, kata Samri.

Pada Sabtu, Israel mengumumkan kompleks itu akan dibuka lagi setelah polisi memperkuat langkah pengamanan di sana, termasuk pemasangan alat baru pendeteksi logam dan CCTV –yang dipasang di pojok dan mencakup seluruh kompleks tersebut.

Samri mengatakan sebagai langkah pertama, hanya warga Jerusalem, termasuk Jerusalem Timur, akan diizinkan masuk. Ia menyatakan pintu masuk saat ini diperkenankan hanya melalui Pintu Gerbang Domba –tempat alat pendeteksi logam sudah dipasang. Gerbang lain diperkirakan akan dibuka, ia menambahkan.

Pada Jumat pagi, tiga warga Arab Palestina di Israel melepaskan tembakan di dekat gerbang kompleks tersebut, dan menewaskan dua polisi Yahudi. Pria bersenjata itu selanjutnya ditembak dan tewas oleh polisi.

Kompleks Masjid Al-Aqsha, yang suci buat Umat Muslim dan Yahudi, adalah satu lokasi paling sensitif di wilayah tersebut. Tempat panas itu adalah tempat suci buat umat Muslim –yang menyebutnya Al-Haram Asy-Syarif– dan umat Yahudi, yang menyebutnya Bukit Kenisah.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka