BEM SI Gruduk Kantor Luhut Tolak Reklamasi Dilanjutkan. (ilustrasi/aktual.com)
BEM SI Gruduk Kantor Luhut Tolak Reklamasi Dilanjutkan. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Beberapa LSM yang tergabung Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta menduga bahwa kajian tentang reklamasi Teluk Jakarta yang dilakukan oleh Komite Gabungan Reklamasi hanya menjadi alat politik untuk melanjutkan mega proyek Reklamasi Teluk Jakarta.

Menurut salah satu perwakilan Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta, Rayhan Dudayev, dugaan ini semakin kuat ketika pihak Kemenko Maritim tidak mengindahkan permintaan Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta.

“Nah kita sudah menduga kalau kajian ini bakal jadi kambing hitam untuk melanjutkan reklamasi. Makanya dari awal kita minta dibuka, jadi transparan gitu, jadi kalaupun dilanjutkan ini kenapa gitu,” jelas Rayhan ketika dihubungi Aktual, Jum’at (17/2).

Kemenko Maritim sendiri disebut Rayhan telah memberikan dokumen terkait kajian reklamasi kepada Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta. Namun demikian, dokumen tersebut hanya berisi mengenai rekomendasi dari hasil kajian tersebut.

“(Hanya) 15-20 slide dan itu pun hanya rekomendasi dari hasil kajian, tidak menyeluruh,” ungkapnya.

Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta diketahui menggugat Kemenko Maritim agar membuka hasil lengkap kajian terkait reklamasi di Teluk Jakarta yang disidangkan di Komisi Informasi Pusat (KIP), Jakarta pada Kamis (16/2) lalu.

Sidang ini disebut Rayhan sebagai proses mediasi antara pihaknya dengan Kemenko Maritim terkait hasil kajian reklamasi Teluk Jakarta.

“Sebenarnya proses (mediasi) ini bakal selesai kalau mereka ngasih hasil kajian ini,” ujar Rayhan.

(Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh: