Jpeg

Jakarta, Aktual.com — Centre for Orangutan Protection (COP) Malang, hari ini, Selasa (8/7) menggelar aksi demo, mengecam tindakan kebun binatang yang mengeksploitasi Orangutan.

Aksi tersebut, merupakan bentuk kampanye serentak yang dilakukan di sembilan kota Indonesia termasuk kota Malang. Dalam aksinya, COP mengutuk tindakan ekaploitasi Orangutan dengan menjadikannya sirkus serta properti foto.

Kordinator aksi, Vilinda Maya Marvelina, mengatakan, bahwa proses agar Orangutan mahir melakukan aksi sirkus terbilang cukup eksploiatif dan kejam. Dimana mereka dipakasa berlatih dengan cara kekerasan supaya menurut pada pawangnya.

“Ini merupakan aksi kejam dan harus dihentikan,” ucap Vilinda, di tengah aksi.

Temuan COP menyebutkan, bahwa aksi eksploitasi Orangutan kerap dijumpai di beberapa lembaga konservasi satwa baik kebun binatang maupun Taman Safari ternama di Indonesia. Dimana foto selfie dengan satwa dilindungi tersebut menjadi tren yang berlangsung di masyarakat.

“Tindakan sirkus Orangutan dan foto bersama bukanlah tindakan lucu melainkan sangat kejam,” katanya dengan nada kesal.

Sebagai hewan yang memiliki DNA mirip dengan manusia, Orangutan memiliki perasaan tertekan, sedih dan takut. Hal itu terjadi, apabila proses pelatihan hewan untuk sirkus dilakukan secara kasar, sehingga Orangutan kehilangan pergerakan alaminya.

“Sirkus dan foto selfie dengan masyarakat jelas bukan gerakan Orangutan, mereka dipaksa oleh pawang untuk menurut demi meraup uang,” tandasnya.

Orangutan sendiri, saat ini menjadi ikon konservasi satwa dunia internasional. Keberadaannya yang sangat terancam, perlu mendapat bantuan pemerintah, agar perlindungan satwa ini bisa maksimal.

“Di habitat aslinya sudah digusur manusia, sekarang di lembaga konservasi mereka dipaksa menjadi bahan sirkus, sudah sepantasnya Orangutan mendapat perlindungan,” pungkasnya menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh: