Akibat kemarau panjang dua pekan sudah warga kebon melati krisis air bersih, hal ini membuat pompa tradisonal menjadi alternative warga untuk memperoleh air bersih.

Baturaja, Aktual.com – Sejumlah warga di wilayah kecamatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau melanda wilayah setempat.

“Musim kemarau pada 2018 ternyata kami kesulitan mendapat air bersih karena sumber air di sumur mengering,” kata salah seorang warga Desa Batumarta, Kecamatan Lubuk Raja, OKU, Tohir di Baturaja, Senin (15/10).

Dia mengemukakan, sejak dua pekan terakhir ini hampir sebagian besar penduduk di wilayah itu kesulitan mendapat air bersih karena sumur warga mengalami kekeringan akibat kemarau.

Selain sumur, kata dia, sumber air di kolam buatan yang ada di desa itu juga mengering, sehingga terpaksa membeli untuk memperoleh air bersih.

“Terpaksa membeli karena selama ini kami mengandalkan sumber air dari sumur untuk kebutuhan mandi dan dikonsumsi karena airnya memang jernih,” kata warga Kecamatan Lubuk Raja lainnya, Siti.

Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terpaksa membeli dari penjual yang ada di desa setempat dengan harga setiap tankinya atau 1.000 liter sebesar Rp50 ribu.

“Selama kemarau ini terpaksa menghemat penggunaan air agar tidak mengeluarkan biaya yang besar,” ujarnya.

Dia berharap, musim kemarau pada 2018 tidak berlangsung lama agar warga di kecamatan Lubuk Raja tidak lagi mengalami krisis air bersih.

“Mudah-mudahan hujan segera turun sehingga desa kami tidak kekeringan lagi,” harapnya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: