ilustrasi

Jakarta, Aktual.com – Menteri BUMN Rini Soemarno enggan untuk merevisi target atau rencana pembangunan proyek kereta cepat (kercep) Jakarta-Bandung. Lantaran Rini optimis jika proyek yang dibiayai China Development Bank (CDB) ini selesai pada 2019 mendatang.

Sebelumnya diberitakan jika Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyo meragukan proyek kercep ini layak jalan dan harus dikaji ulang lagi. Bahkan Presiden Joko Widodo sendiri tak terlalu bernafsu kalau proyek kercep ini harus selesai 2019 nanti.

“Saya tak tahu pasti omongan Pak Basuki. Tapi untuk proyek kereta cepat ini Detail Engineering Design (DED)-nya sudah dikasih ke Menteri Perhubungan,” ujar Rini kepada Media secara tertukis di Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/4).

Rini menyebutkan, konsorsium BUMN Indonesia tetap memasang target pengoperasian proyek kercep ini bisa rampung pada 2019 nanti. Rini mengaku yakin, meski sebelumnya, Walikota Bandung, Ridwan Kamil mengatakan proyek tersebut diindikasikan oleh Presiden Joko Widodo bahwa pengoperasiannya mundur setahun atau terjadi pada tahun 2020.

Namun terkait hal itu, Rini pun membantah. Menurutnya, Jokowi tak meminta proyek ini dimundurkan target selesainya hingga 2020. Hanya saja, instruksi presiden adalah tetap memastikan kualitas bisa terjaga, jangan cuma mengejar target agar selesai 2019.

“Pak Presiden hanya mengatakan jangan mengejar 2019, tapi kualitasnya enggak dijaga. Nah, kita dengan partner kita masih menjaga komitmen tetap 2019,” kilah dia.

Rini menegaskan, konsorsium BUMN yang terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT KAI (Persero) dan PTPN VIII (Persero) itu tetap berkomitmen untuk membangun proyek infrastruktur dengan praktek yang seoptimal mungkin.

Apalagi, kata Rini, proses DED tersebut telah selesai semua, termasuk kontrak Engineering Procurement, and Construction (EPC) juga sudah ditandatangani.

“Jadi, kami semua di sini betul-betul mempunyai tanggung jawab. Kami yakin dan confirm konsultan yang melakukan DED juga sudah berjalan,” tegas dia.

Untuk pembiayaan, kata dia, pihak inbestor dari China yaitu CDB siap mengucurkan anggarannya pada 15 Mei 2017 nanti. “Jadi pencairannya itu bisa segera. Untuk tahap pertama akan dikucurkan US$ 1 miliar,” ujarnya.

Bahkan, kata dia, dananya sendiri akan membengkak. Pasalnya dari rancangan designnya, jalur kercep tersebut diharuskan untuk menggunakan terowongan. Sehingga hal itu yang membuat dananya semakin membengkak.

Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs