Inisiator Nusantara Mengaji Muahimin Iskandar saat memberikan pidatonya dalam acara penutupan Nusantara Mengaji, di Jakarta, Minggu (8/5/2016).Dalam penutupan Nusantara Mengaji menghadirkan Menkoinfo Rudiantara, para Alim Ulama dan seribu umat Islam untuk mengikuti penutupan Nusantara Mengaji.

Jakarta, Aktual.com – Nusantara Mengaji periode pertama sukses mengkhatamkan Al Quran sebanyak 300 ribu kali. Kali ini, acara serupa digelar di seantero Kota Depok, Jawa Barat.

Khataman serentak se Kota Depok itu diselenggarakan di 1.400 masjid dan mushola yang bertepatan dengan malam turunnya Al Quran (Nuzulul Quran). Acara ini dibuka di Masjid Dian Almahri Kubah Emas, Depok.

“Gerakan kali ini kita namakan gerakan Nusantara Depok Mengaji. Karena tradisi mengaji di masjid dan mushola kita harapkan kembali membahana seperti dulu,” ujar Inisiator Nusantara Mengaji, Muhaimin Iskandar, dalam siaran pers yang diterima, Selasa (21/6).

Dengan acara khataman serentak ini, kata dia, diharapkan semakin berkurang diperdengarkannya kaset mengaji di pagi hari, melainkan diganti dengan suara anak-anak yang kembali meramaikan rumah Allah dengan mengaji.

Ia pun membeberkan alasan Depok yang dipilih. Alasannya, selain malam ini sebagai malam Nuzulul Quran, juga dipilihnya Depok karena kota ini sebagai kota pelajar.

“Banyak ulama, santri, cendekiawan, menteri, politisi, dan lainnya berdomisili di kota ini. Tapi sayangnya, tradisi mengaji AlQuran mulai pudar,” kata Cak Imin, panggilan akrabnya.

Menurut dia, melalui Nusantara Depok Mengaji ini, ia yakin Kota Depok nantinya akan lebih maju, berkembang dan lebih meningkat sejajar dengan Kota Jakarta, kota besar lainnya.

Cak Imin juga berharap gerakan ini kembali memotivasi masyarakat Depok untuk meramaikan masjid dan mushola dengan bacaan-bacaan AlQuran.

Untuk itu, kata dia, bagi kalangan Nahdlatul Ulama (NU) tradisi mengaji di masjid dan mushola memang masih tetap terjaga sampai hari ini. Tapi sayangnya, tradisi baik itu hanya dijaga kaum tua renta. Sementara anak usia remaja dan muda lebih suka bermain di pusat perbelanjaan.

“Mari kita ramaikan tradisi mengaji itu kembali. Karena dengan mengaji kita dapat mengikis moral bangsa yang bobrok akibat korupsi, narkoba, seks bebas, dan lainnya itu,” ajak Cak Imin.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, Kiai Raden Salamun Adiningrat menambahkan, khataman Al Quran di malam Nuzulul Quran itu merupakan salah satu cara umat Islam menyerahkan diri kepada Allah.

“Kita berdoa agar bangsa ini dijauhi dari kehancuran. Kegiatan Nusantara Depok Mengaji harus disambut dengan bersyukur dan antusias,” tutur Salamun.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka