Petugas melihat posisi hilal (bulan) guna menetapkan 1 Ramadan 1436 H di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Jakarta Barat, Selasa (16/6). Dari pantauan tersebut hilal masih minus 3 derajat di bawah ufuk sehingga penentuan jatuhnya 1 Ramadan 1436H masih menunggu keputusan menteri agama. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/Asf/kye/15.

Jakarta, Aktual.com — Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memperkirakan awal Ramadhan 1437 Hijriah berpotensi sama yakni tanggal 6 Juni 2016.

“Insya-Allah akan sama, karena irtifak hilal (ketinggian rembulan pertanda awal kalender) pada 5 Juni mencapai sekitar 3-4 derajat,” kata Wakil Ketua PWNU Jatim HM Sholeh Hayat di Surabaya, Minggu (15/5).

Irtifak setinggi itu akan menyebabkan terjadi ijtimak (konjungsi) atau pertemuan rembulan dan matahari pada pukul 08.45-09.15 WIB atau pagi, sehingga awal kalender terjadi keesokan harinya.

“Walaupun ketinggian hilal sudah inkam rukyat (dapat dilihat) dan memenuhi syarat atau kriteria rukyatul hilal, tapi PWNU Jawa Timur akan tetap melaksanakan perintah ‘rukyatul hilal’, karena rukyatul hilal itu perintah syariat,” katanya.

Namun, semua sistem perhitungan (hisab) memang sama hasilnya, sehingga peluangnya juga sama. “Karena itu, Insya-Allah, rukyatul hilal (melihat hilal secara kasat mata) akan berhasil dan awal Ramadhan akan berpotensi sama,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 1437 Hijriah (H) jatuh pada hari Senin, 6 Juni 2016 Masehi (M).

Selain itu, awal Idul Fitri atau 1 Syawal 1434 H jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016 M. Untuk Idul Adha jatuh pada 1 Zulhijah 1437 H jatuh pada Sabtu, 3 September 2016 M.

“Kemungkinan awal puasa dan 1 Syawal di Indonesia akan bersamaan. Insya-Allah dengan melihat hasil hisab ini kemungkinan tidak akan ada perbedaan awal puasa dan syawal di Indonesia,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Dalam konperensi pers di Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta (18/4), ia mengimbau seluruh anggota Muhammadiyah untuk mengikuti keputusan yang sudah dibuat Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah itu.

“Kepada umat Islam, kami berharap memasuki Ramadhan dengan menjadikan sebagai momen untuk beribadah dan memperbaiki diri,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara