Semarang, Aktual.com – Museum Lawang Sewu Semarang, Jawa Tengah, yang berada di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerapkan sistem tiket elektrik bagi pengunjung yang mulai diberlakukan pada 9 Mei.

“Pengunjung yang telah membeli tiket masuk cukup menempelkan ‘barcode’ yang terdapat di tiket ke ‘sensor gate’,” kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi IV Semarang Suprapto di Semarang, Rabu (9/5).

Menurut dia, penerapan sistem tiket elektrik itu merupakan langkah modernisasi “ticketing” di objek wisata bersejarah yang menjadi ikon Kota Semarang itu yang dilakukan oleh PT KAI Daops IV Semarang.

Sebelumnya, kata dia, sistem tiket yang diterapkan kepada pengunjung masih bersifat manual yang tidak dilengkapi dengan deteksi valid tidaknya tiket pengunjung objek wisata Lawang Sewu Semarang.

“Dengan sistem tiket elektrik ini, ‘barcode’ menunjukkan tanggal berlaku tiket. Jadi, apabila tiket sudah kedaluwarsa maka ‘scanner’ akan memberikan informasi bahwa tiket sudah tidak berlaku,” katanya.

Ia mengatakan penerapan sistem tiket elektrik itu bagian dari implementasi penerapan “web ticketing” Museum Lawang Sewu sebagai inovasi terbaru dari pihak IT PT KAI Daops IV Semarang.

“Kami berharap dengan penerapan sistem tiket elektrik ini bisa lebih menertibkan layanan tiket bagi pengunjung Museum Lawang Sewu. Ya, sekaligus meningkatkan layanan kepada pengunjung,” katanya.

Berkaitan dengan kunjungan wisatawan ke Museum Lawang Sewu Semarang, kata dia, selama ini terus mengalami peningkatan, seperti angka kunjungan wisatawan pada 2017 yang mencapai 992.347 orang.

“Untuk periode Januari-April 2018 sudah mencapai 302.932 wisatawan sehingga diharapkan akan terus mengalami peningkatan, terutama pada momentum libur panjang, termasuk Lebaran,” katanya.

Suprapto menyebutkan harga tiket Museum Lawang Sewu Semarang sejauh ini masih tetap, yakni tiket seharga Rp10 ribu/tiket untuk pengunjung dewasa dan Rp5.000/tiket bagi pengunjung pelajar atau anak-anak.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: