Tenaga kerja asing ilegal asal China. (ilustrasi/aktual.com)
Tenaga kerja asing ilegal asal China. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Didin Hafidhuddin menyoroti banyaknya tenaga kerja asing di Indonesia yang sejatinya tidak begitu dibutuhkan, karena masih banyak tenaga kerja lokal berkemampuan yang bisa mengisi formasi pekerjaan tertentu.

“Beberapa anggota Wantim MUI khawatir dengan kemandirian bangsa yang memiliki hutang dan membawa dampak politik dengan banyaknya tenaga kerja yang datang,” kata Didin di Jakarta, Rabu (25/4).

Dia mengatakan pada prinsipnya MUI dan ormas lainnya prihatin kondisi beban utang negara yang semakin besar. Dengan begitu, membawa dampak balas jasa terkait hutang itu sehingga memberi kelonggaran masuknya tenaga kerja asing, terutama dari China.

Padahal, kata dia, orang lokal Indonesia membutuhkan pekerjaan juga. Jika dibiarkan maka bisa memicu kesenjangan sosial dan kecemburuan.

Didin merujuk kajian Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) yang merilis utang pemerintah sebesar Rp7 ribu triliun. Atas data itu, MUI akan segera melakukan pertemuan dengan pihak terkait untuk mencari solusi terkait hutang Indonesia itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara