DPP PKB melaksanakan pemotongan hewan kurban pada peringatan Idul Adha, pembagian hewan kurban ditujukan untuk warga masarakat yang berhak.

Biak, Aktual.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Sulaiman, mengatakan ibadah kurban di hari raya Idul Adha mengajarkan kepedulian sosial dengan sesama melalui pembagian daging yang disemblih untuk dibagikan kepada fakir miskin.

“Makna berkurban juga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berkurban itu berarti kesunggguhan manusia dengan menyerahkan segalanya kepada Allah Sang Pencipta,” kata Ketua MUI Jayapura Abdul Rahman Sulaiman dihadapan ribua umat Islam pada shalat Id di lapangan hanggar Cenderawasih Lanud Manuhua Biak, Jumat (1/9).

Ia mengakui, setiap hari raya Idul Adha umat Islam akan mendengarkan kisah keimanan yang diperlihatkan Nabi Ibrahim dengan putranya Ismail AS.

Pada kisah Nabi Ibrahim, lanjut, diperintahkan untuk mengorbankan Nabi Ismail yang sesungguhnya sangat beliau cintai, dengan perintah Allah maka beliau rela untuk mengurbankan putranya tersebut, hal ini tentunya merupakan wujud dari penyerahan dirinya kepada Allah SWT.

Rahman Sulaimen mengatakan, dengan sikap berkurban untuk kepentingan umat manusia tersebut kita diajarkan untuk berbagi kepada para mukmin lain sangat membutuhkan daging sapi.

“Dengan melakukan kurban maka kaum muslim yang kurang mampu juga ikut merasakan bagaimana indahnya Islam dengan menikmati pemenuhan gizi beurpa daging sapi dan kambing pada hari kurban tersebut,” katanya.

Ketua MUI Jayapura Rahman Sulaimen mengatakan, makna lain adanya kurban melatih diri menjadi orang dermawan yang perlu ditumbuhkan dan dipelihara menjadi sebuah kepribadian bagi setiap muslim.

“Sikap dermawan dapat dilatih dengan berkurban. Harta kita tidak akan habis jika digunakan di jalan Allah, bahkan Allah dapat menambahkannya berkali lipat ganda,” ungkapnya.

Ibadah kurban jika dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah, lanjut Rahman Sulaiman, maka akan dicatat pahalanya sebagai amalan baik kita di hari akhir kelak.

Dalam melakukan amalan berkurban ini Allah memberikan beberapa syarat yang harus terpenuhi, seperti orang tersebut mampu untuk melakukannya.

“Banyak orang yang mampu tapi mereka tidak mau untuk berkurban. Namun, apabila kita mampu dan mau menjalankannya. Maka hal ini menunjukkan bahwa kita bukanlah orang yang tamak dan berorientasi pada harta dunia,” katanya.

Pelaksanaan shalat Idul Adha 1438 H di Kabupaten Biak Numfor diikuti 5000-an jemaah muslim muslimat dari berbagai kampung dan distrik berjalan kondusif hingga selesai.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: