Jutaan umat muslim memenuhi lapangan Monumen Nasional saat melakukan aksi bela islam III di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016). Jutaan pendemo berbondong-bondong berjalan menuju lapangan silang Monas untuk melakukan doa dan salat Jumat bersama dengan mengusung tema "Tangkap Ahok Si Penista Al Quran. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal, mengatakan bahwa peran media sebagai sumber informasi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Karena dibutuhkan masyarakat, selayaknya media menjadi sumber terpercaya dan memuat berita-berita aktual. Baik media televisi, media cetak maupun media-media online. Media massa diharapkan bisa bekerja secara proporsional dan profesional.

“Sekarang ini, umumnya stasiun televisi swasta nasional belum optimal dalam menyiarkan tayangan yang mendidik umat Islam, padahal mayoritas pemirsa di Indonesia adalah umat Islam,” kata
Fathurrahman dari laman Muhammadiyah, Selasa(17/1).

Disampaikan, belakangan banyak pemuka agama Islam yang melayangkan kritik dan masukan terhadap media televisi. Jelang tutup tahun 2016 lalu misalnya, Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) memprakarsai perlunya kaum Muslim Indonesia membentuk stasiun televisi berskala nasional.

“Gagasan tersebut sebenarnya berangkat dari keadaan pertelevisian Indonesia saat ini yang belum bisa menyuguhkan konten dakwah yang baik, yang sesuai dengan kebutuhan umat Islam,” jelas Fathurrahman.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, lanjutnya, mengimbau agar pengelola televisi lebih selektif memilih narasumber yang mampu mengarahkan dan menginspirasi umat dalam berbuat sesuatu untuk kehidupan lebih beradab dan produktif.

“Untuk mewujudkan hal tersebut harus ada kerjasama yang baik antara pengelola televisi dengan lembaga dakwah yang kredibel dan berintegritas di tingkat lokal dan nasional,” demikian Fathurrahman.

Artikel ini ditulis oleh: