Palembang, Aktual.com – Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengingatkan, bahwa generasi muda Indonesia terus mendapat acaman dari bangsa asing. Menurutnya, asing ingin menguasai potensi yang dimiliki Indonesia. Karena itu, ia mengimbau para mahasiswa untuk selalu waspada, terutama jebakan narkoba yang sengaja dimasukkan ke Indonesia, untuk merusak generasi muda.

“Hati-hati intervensi asing. Mereka ingin membuat kita bodoh, dengan narkoba, lalu mereka kuasai politik, ekonomi dan budaya kita,” ujar Oesman saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, sekaligus membuka Konggres BEM dan Dewan Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam se Indonesia ke-4 di Auditorium UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (10/10).

Selain itu, ia meminta para mahasiswa tidak gampang menyerah dalam mencapai cita-cita, meskipun kondisi ekonomi tidak selalu mendukung. Sebab kalau ada usaha yang keras dan pantang menyerah, kata dia, apapun cita-citanya pasti akan dapat dicapai.

“Yang penting tidak lupa untuk berbakti kepada orangtua, terutama kepada ibu. Karena doa seorang ibu sangat mustajab. Bahkan demikian tingginya derajat seorang ibu, agama Islam memberikan kemuliaan kepada para ibu, tiga kali lebih besar dibanding bapak,” katanya.

Turut Hadir pada acara tersebut anggota MPR Kelompok DPD Abdul Aziz, Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono dan rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Sirozi MA, serta civitas akademika UIN Raden Fatah Palembang.

Oesma lantas mencontohkan dirinya yang sudah yatim saat usia 8 tahun. Ia lalu menjajakan rokok dipelabuhan untuk membantu ibunya.

“Para buruh itu utang rokok sama saya, tapi saat ditagih mereka tidak mau bayar, dan saya malah ditempelengnya. Tetapi saya tidak putus asa dan terus bekerja”, kata Oso menambahkan.

Saat usia 15 tahun Oso lantas bekerja sebagai buruh angkut di pelabuhan. Dan dengan cara itu ia bisa membelikan kain buat ibunya. Dan sejak itu ia terus berusaha, sampai akhirnya menuai sukses, berkat doa sang ibu dan kerja keras yang selalu ia lakukan.

adv

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan