Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Jumat (24/2). IHSG akhir pekan ditutup menguat 13,15 poin (0,24 persen) ke level 5.385 setelah bergerak di antara 5.370-5.391. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/17.

Jakarta, Aktual.com – Pekan depan memang baru dibuka perdagangan di pasar uang dan pasar modal. Namun begitu, pelaku pasar mesti terus mewaspadai sentimen domestik dan global yang memengaruhi laju nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Menurut analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, sehari jelang libur panjang Lebaran, laju IHSG bergerak masih mampu bertahan di zona hijau. “Meski secara intraday perdagangan sebelum libur panjang itu bergerak cenderung sideways,” jelas dia, di Jakarta, Senin (26/6).

Dia menegaskan, penguatan tipis rupiah di saat yang sama yang dibarengi kenaikan tipis indeks saham AS tidak mampu mengangkat IHSG lebih tinggi lagi, seiring diimbangi berbalik jualannya investor asing.

“Ditambah lagi memang masih minimnya trigger positif dari dalam negeri yang dapat mempertahankan IHSG,” tegas dia.

Reza melanjutnya, pelaku pasar yang masih bertahan mencoba untuk memanfaatkan momen jelang libur itu untuk tetap bertransaksi, meski juga diimbangi dengan pelaku pasar lainnya yang masih melakukan aksi jual untuk antisipasi berbagai sentimen yang akan muncul selama libur panjang ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby