Analis Pasar Uang PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS (USD) memang hari ini mengalami apresiasi. Kendati demikian, laju tersebut tetap harus diwaspadai mengingat potensi pelemahan tetap ada.

Mengutip Bloonberg hari ini, Rupiah dibuka di posisi Rp13.453 atau menguat 45 poin dari posisi penutupan akhir pekan lalau di level Rp13.498. Namun demikian, setelah itu Rupiah kembali melemmah dalam 30-45 menit pertama Rupiah terus turun ke posisi Rp13.482.

Reza Priyambada, Analis PT Binaartha Sekuritas menegaskan, penguatan Rupiah semata-mata terjadi karena adanya pelemahan laju USD. Mata uang AS ini melemah diakibatkan masih adanya pertanyaan akan kepastian kenaikan suku bunga The Fed fund rate.

“Di sisi lain, nilai perdagangan Tiongkok yang naik dimana nilai transaksi impor dan ekspor mengalami kenaikan membuat nilai CNY terapresiasi dan direspon dengan kenaikan Rupiah. Lagi-lagi penguatan Rupiah masih ditopang faktor dari luar,” tandas Reza di Jakarta, Senin (16/10).

Penguatan Rupiah yang lebih disebabkan oleh faktor luar negeri itu meski diantisipasi oleh pelaku pasar. Sebab Rupiah menjadi akan rentan kembali melemah.

“Makanya tetap mewaspadai berbagai sentimen. Karena potensi kembali tertahannya penguatan Rupiah itu masih mungkin terjadi,” kata dia.

Namun demikian, dia sendiri berharap agar penguatan Rupiah tak terus ditopang oleh pelemahan USD atau faktor eksternal. Mestinya sejumlah sentimen positif juga ada dari dalam negeri.

“Karena penguatan seperti itu masih mungkin terjadi pelemahan. Sehingga Rupiah tidak kian terperosok lagi,” katanya.

Dengan kondisi demikian, diperkirakan laju support Rupiah akan bergerak di kisaran 13.523 dan resisten rupiah di rentang 13.488.

 

Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs