Pedagang melayani pembeli ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Selasa (9/8). Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memanggil 12 perusahaan yang diduga melakukan praktik kartel dengan mengatur stok daging ayam. Dua belas perusahaan tersebut diduga bersekongkol memusnahkan enam juta ekor bibit ayam. Praktik ini diduga sebagai penyebab naiknya harga daging ayam beberapa waktu lalu. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Purwokerto, Aktual.com – Harga daging ayam potong di Pasar Wage, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bertahan tinggi meskipun pasokannya melimpah.

Dari pantauan di Pasar Wage, Purwokerto, Jumat (28/4) pagi, harga daging ayam potong bertahan di kisaran Rp32 ribu per kilogram.

Pedagang daging ayam potong Yoyon mengatakan bahwa harga tersebut telah bertahan selama beberapa pekan terakhir.

“Sampai sekarang belum ada kenaikan harga,” katanya.

Ia menduga kenaikan harga daging ayam potong dari Rp32 ribu/kg menjadi Rp34 ribu/kg, seperti yang diberitakan media lokal, hanyalah ulah segelintir pedagang.

“Mungkin pedagang itu banyak utang sehingga butuh duit dengan menaikkan harga. Padahal, dijual dengan harga Rp30 ribu/kg saja sebenarnya masih untung meskipun sangat sedikit,” katanya.

Ia mengatakan bahwa saat ini pasokan ayam potong relatif cukup melimpah dan permintaan dari masyarakat sangat tinggi sehingga harganya tetap bertahan sebesar Rp32 ribu/kg.

Menurut dia, sebagian besar masyarakat yang membeli daging ayam itu untuk keperluan hajatan.

“Seperti biasanya, setiap menjelang Ramadan banyak yang hajatan sehingga permintaan pun meningkat. Namun, harganya tidak naik karena pasokannya cukup melimpah,” katanya.

Kendati demikian, dia mengaku kesulitan memprediksi harga daging ayam potong karena perubahan harganya tidak menentu meskipun menjelang Ramadan.

“Kadang naik, kadang turun sehingga sulit diprediksi,” katanya. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: