Katib Suriah PBNU KH Zulfah Mustofa didampingi Rois Suriah PWNU DKI Jakarta KH Mahfuz Asyirun dan Mustasyar PBNU KH Maulana Kamal saat menyampaikan keputusan bahtsul masail Al Diniyah Al Waqi'iyyah Muktamar XXX NU Lirboyo di kantor PWNU DKI Jakarta, Jaoan Utan Kayu Raya, Jakarta Timur, Sabtu (15/4). Dalam kesempatan tersebut yang ditanyakan bagaimana hukum orang Islam menguasakan urusan kenegaraan kepada orang non muslim? Jawabannya orang Islam tidak boleh menguasakan urusan kenegaraan kepada orang non Islam kecuali dalam keadaan darurat. AKTUAL/Tino Oktaviano
Katib Suriah PBNU KH Zulfah Mustofa didampingi Rois Suriah PWNU DKI Jakarta KH Mahfuz Asyirun dan Mustasyar PBNU KH Maulana Kamal saat menyampaikan keputusan bahtsul masail Al Diniyah Al Waqi'iyyah Muktamar XXX NU Lirboyo di kantor PWNU DKI Jakarta, Jalan Utan Kayu Raya, Jakarta Timur, Sabtu (15/4). Dalam kesempatan tersebut yang ditanyakan bagaimana hukum orang Islam menguasakan urusan kenegaraan kepada orang non muslim? Jawabannya orang Islam tidak boleh menguasakan urusan kenegaraan kepada orang non Islam kecuali dalam keadaan darurat. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Katib Syuriah PBNU, KH Zulfa Musthofa menyebutkan, secara organisasi Nahdlatul Ulama (NU) tak memilih pasangan calon mana pun dalam Pilkada DKI Jakarta itu. Akan tetapi jika ada calon yang datang untuk silaturahmi itu pasti diterima.

“Kemarin, Pak Ahok datang ke PBNU itu kita terima. Tapi kita dalam memilih pemimpin berdasar keputusan Muktamar atau Munas NU. Dia (Ahok) datang, kita belum tentu pilih dia. Tapi pilihan kita berdasar hasil Muktamar,” jelasnya saat Sosialisasi Hasil Muktamar NU ke-XXX di Lirboyo, Jawa Timur, tentang Memilih Pemimpin Non Muslim, di kantor PWNU Jakarta, Sabtu (15/4).

Hasil Muktamar yang dia maksud adalah, Muktamar ke-XXX itu yang hasilnya menetapkan, orang Islam tidak boleh (haram) menguasakan urusan kenegaraan kepada orang non Islam kecuali dalam keadaan darurat.

“Jadi jika ada unsur NU yang katanya ada yang dukung gubernur non muslim maka itu tidak mengikuti hasil Mukmatar yang merupakan kesepakatan para ulama berdasar dalil yang jelas,” jelas dia.

Menurut dia, suara orang-orang NU yang kadang dimanfaatkan oleh kepentingan politik sesaat justru sangat disayangkan. Apalagi kemudian isu di Pilkada DkI sudah menyedot perhatian para kiai di Jawa Timur.

“Tadi saat saya baru sampai sini, salah satu kiai sepuh dari Jawa Timur SMS saya, menanyakan, apakah betul hari ini PWNU DKI akan dukung Ahok? Saya jawab, mboten Pak Kyai, justru hari kita akan sosliasasi hasil Muktamar XXX tentang memilih pemimpin muslim. Dia pun jawab, Alhamdulillah. Artinya, perhatian ulama pesantren dan para kiai di Jawa Timur ikut prihatin, kalau NU dukung Ahok,” tegas dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka