Surplus listrik, PLN menekankan kepada pegawai agar mengkampanyekan konversi ke energi listrik, dengan menggunakan kompor Iistrik, motor listrik, sepeda listrik, dll. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Direksi PLN melakukan kunjungan pada pembangkit listrik Guohua Ninghai Power Plant kapasitas 4x600MW dan 2×1000 MW yang berada di kota Ningbo, Tiongkok.

Kunjungan ini dikatakan sebagai bahan perbandingan untuk memastikan investor asal Negeri Tirai Bambu itu dapat membangun proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) IPP Jawa 7 dengan kualitas yang baik dan efisien.

Seperti diketahui, PLTU IPP Jawa 7 dikembangkan oleh konsorsium Shenhua Guohua dan PT Pembangkit Jawa Bali Investasi dengan share 70:30. Pembangkit berkapasitas 2×1.000 MW yang sudah memulai konstruksi pada September 2017 itu ditargetkan rampung pada April 2020. Melalui skema power purchasing agreement, PLN membeli listrik dengan harga US$4,2 sen per kwh.

“Kita harus akui pada masa lalu kontraktor pembangunan pembangkit yang digarap investor Tiongkok kualitasnya di bawah. Ini membuat kualitas pembangkitnya juga jauh dari harapan. Pada akhirnya itu membebani PLN dan berpengaruh pada ketersediaan daya listrik nasional,” papar Direktur Utama PLN Sofyan Basir secara tertulis, Jumat (8/12).

Sofyan menambahkan saat ini PLN lebih berhati-hati dalam pemilihan investor dari China, salah satunya hanya bekerjasama dengan pengalaman perusahaan milik pemerintah seperti Shenhua Guohua.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Andy Abdul Hamid