Jakarta, Aktual.co — Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek) M Nasir mengatakan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) saat ini sedang merancang pesawat komersial dengan jarak tempuh pendek sesuai kondisi geografis Indonesia.

“Riset pesawat sudah hampir selesai, prototipenya jarak pendek sesuai kondisi geografis Indonesia,” katanya usai mengadakan ramah tamah dan dialog dengan civitas akademika Universitas Mataram (Unram), di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (20/2).

Ia mengatakan riset pesawat komersial sesuai kondisi geografis Indonesia itu dilakukan karena ada potensi pasarnya di Indonesia.

“Market share pesawat di Indonesia, dalam kurun waktu lima tahun mencapai 200 unit, sedangkan Perseroan Terbatas (PT) Dirgantara Indonesia (DI) selaku badan usaha milik negara (BUMN), hanya mampu memproduksi pesawat sebanyak 24 unit per tahun,” jelasnya.

Artinya, kata Nasir, dari potensi pasar pesawat di Indonesia, yang mampu dipenuhi oleh PT DI hanya 120 unit selama lima tahun.

“Makanya, hasil riset Lapan terkait pesawat komersial dengan jarak tempuh pendek itu nanti juga akan digunakan oleh PT DI,” ujarnya.

Menurut Nasir, pihaknya terus mendorong para peneliti baik yang ada di lembaga penelitian maupuh di perguruan tinggi negeri untuk terus berinovasi melakukan riset ilmiah. Kemenristek Dikti sudah menyediakan alokasi anggaran sebesar 30 persen dari total biaya operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) untuk melakukan riset yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

“Jadi penelitian di Indonesia tidak hanya berhenti pada tataran riset, tapi harus bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka