Foto udara proyek reklamasi Teluk Jakarta, Sabtu (29/10). Komisi Nasional Hak Asasi Manusia akan memberikan rekomendasi pada pemerintah agar izin reklamasi Teluk Jakarta dicabut karena proyek tersebut berpotensi menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Empat bulan lalu, tepatnya 4 Oktober 2016 Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pernah menyatakan bahwa banjir akan menjadi hal yang normal di Jakarta, jika reklamasi terlaksana. Hal ini dia sebutkan karena air sungai yang mengalir ke laut akan terhambat pulau-pulau buatan hasil reklamasi itu.

Pernyataan perempuan asal Pangandaran ini pun disebut Deputi Director Indonesian Center Enviromental of Law Raynaldo Sembiring sangat relevan, untuk mengingatkan masyarakat di tengah kondisi banjir yang menyerang Jakarta.

“Nah bu Susi ini bener. Dari sudut pandang lingkungan, kita memang tidak butuh reklamasi. Buat apa ada banyak pulau kalau fungsinya buat komersial?” ujar Raynaldo kepada Aktual melalui pesan singkat, Rabu (22/2) malam.

Bagi Raynaldo, prediksi Susi tersebut mempunyai inti pesan bahwa mega proyek di pantai Utara Jakarta ini hanya akan menambah masalah baru di Jakarta, termasuk banjir ataupun masalah lainnya yang berdampak langsung kepada masyarakat Jakarta.

“Justru menambah masalah baru. Saya pernah baca pendapat Bu Susi dan menurut saya itu tepat.”

Pernyataan Susi yang dilontarkan empat bulan lalu ini dapat menjadi alarm bagi masyarakat mengenai bahaya reklamasi. Dengan gaya satir, pada saat itu Susi mengatakan bahwa pengadaan banjir merupakan salah satu program di Jakarta jika proyek reklamasi usai

“Sungai diluruskan, ditanggul, jadi air tidak ke mana-mana. Kencang dari hulu ke hilir, nah di pinggir direklamasi. Jadi air dipercepat turun ke bawah, pantainya dijauhin. It’s flood in project. Bukan membendung, mempercepat air hulu, lalu memperlambat air keluar dari daratan Jakarta,” ucap Susi dalam diskusi tentang reklamasi di Gedung KPK pada 4 Oktober 2016 lalu. [Teuku Wildan]

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu