Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menegaskan, tarif tenaga listrik tidak akan naik hingga akhir tahun ini. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa dalam sembilan bulan, 60 kontrak Power Purchase Agreement (PPA) atau Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) telah ditandatangani.

“Tercatat PPA pembangkit EBT tahun 2014 ditandatangani 15 kontrak, tahun 2015, 14 kontrak. Tahun 2016, 16 kontrak dan tahun 2017 sudah ditandatangani 60 kontrak dan saya yakin sampai akhir tahun minimal 70 kalau tidak 80 kontrak,” kata Jonan secara tertulis, Jumat (15/9).

Kemudian, hingga hari ini, pembangkit listrik yang telah terbangun dari EBT di luar Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), mencapai 3.510,85 Mega Watt (MW).

3.510,85 MW pembangkit dari EBT tersebut terdiri dari 1.698,5 MW Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi, 1.799,9 MW pembangkit listrik bioenergi (naik 21 MW dari tahun sebelumnya, sementara tahun 2015 adalah sebesar 1.767 MW), serta pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro sebesar 12,45 MW.

Jonan menambahkan bahwa Pemerintah melalui Kementerian ESDM terus melakukan berupaya agar pengembangan pembangkit EBT menjadi makin menarik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan revisi Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2017 menjadi Permen ESDM Nomor 50 Tahun 2017.

Dengan revisi ini, pemerintah ingin mengoptimalkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik EBT, yang diharapkan berdampak pada tarif listrik yang terjangkau oleh masyarakat maupun tarif listrik yang kompetitif bagi dunia industri.

Kontrak-kontrak ini lanjut Jonan, total kapasitasnya adalah sebesar 720 MW, di luar pembangkit listrik panas bumi. Jika ditambah panas bumi, maka menjadi lebih dari 1.000 MW atau hampir 1.200 MW.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Arbie Marwan