Jakarta, Aktual.co — Pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah merencanakan akan menggabungkan sistem pengoperasian Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik bank-bank BUMN.

Menurut Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Budi Gunadi Sadikin, ada beberapa hal yang harus diperjelas terutama terkait pelayanan jika memang ingin disatukan.

‎”Memang yang mesti dijaga dari sisi customer service, kalau sekarang kan nasabah nyolok di ATM Mandiri, ada masalah dia tahu harus komplain kemana, nanti kalau ini tidak jelas ini ATM-nya punya siapa nanti komplainnya kemana kan jadi tidak bingung,” kata Budi di Jakarta, Rabu (11/3).

Dalam hal sistem, lanjutnya, sebenarnya Bank Mandiri sudah melakukan penggabungan dengan seluruh bank BUMN sejak tiga tahun lalu. Network yang digunakan untuk menjadikan sistem ATM menjadi satu tersebut bernama Link, dimana dalam pengoperasiannya bekerja sama dengan PT Telkom (Persero) sebagai penyedia satelit.

‎”Sekarang tinggal ditingkatkan misalnya brandingnya jadi satu, misalnya di satu mall ada BNI dan BRI juga, kan sebenarnya itu nasabah BNI, Mandiri, BRI dimanapun dia colok pasti bisa, bisa jadi tidak usah ada tiga,” jelasnya.

Budi menegaskan, sebagai bankir, dirinya siap mendukung segala kebijakan dari pemerintah. Hanya saja dalam segi kapasitas dirinya berharap agar dapat lebih ditingkatkan mengingat tingginya transaksi menggunakan ATM.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka