Menpora Imam Nahrawi memberikan keterangan ketika mengumumkan pencabutan sanksi administratif kepada PSSI di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (11/5). Menpora akhirnya mencabut sanksi administratif kepada PSSI yang telah berjalan lebih dari setahun guna menghormati putusan Mahkamah Agung serta komitmen FIFA terhadap perubahan persepakbolaan Indonesia. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/16.

Tegal, Aktual.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengajak para santri untuk terlibat secara langsung menangkal faham radikalisme mengingat hal tersebut menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia.

“Selama ini ada pihak-pihak yang ingin memecah belah di antara kita. Makanya kita harus bisa menahan itu ancaman itu,” kata Imam Nahrawi di sela menghadiri haul KH Usman Zahid di Pondok Pesantren Al Abror Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (9/4).

Pria yang akrab dipanggil Cak Imam ini mencontohkan apa yang terjadi Tuban, Jawa Timur akhir-akhir ini. Pihaknya berharap hal tersebut untuk ditangkal. Apalagi pada kejadian di Tuban tersebut ada enam orang yang ditengarai sebagai teroris.

Kondisi tersebut, kata dia, merupakan salah satu bentuk jika negara dalam ancaman terorisme. Untuk itu peran semua pihak mulai dari orang tua, lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren sangat ditunggu-tunggu karena faham radikalisme bisa tumbuh dimana-mana.

“Ada enam terduga teroris yang tewas di Tuban, empat diantaranya berasal dari Jawa Tengah. Makanya saya mengajak kepada warga nahdiyin untuk sama-sama mewaspadai bahaya radikalisme ini,” kata pria kelahiran Bangkalan, Jawa Timur ini.

Artikel ini ditulis oleh: