Menkeu Sri Mulyani, bersiap mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/2). Rapat ynag juga diikuti Gubernur BI Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah tersebut, membahas penjelasan pemerintah atas RUU AFAS sekaligus tanggapan fraksi-fraksi, serta pengambilan keputusan terhadap besaran premi restrukturisasi perbankan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengingatkan potensi terjadinya perang dagang apabila pemerintah AS jadi menerapkan tarif pada impor baja dan alumunium.

“Sejarah dunia menunjukkan kalau terjadi perang dagang pasti dampaknya buruk terhadap ekonomi dunia,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (6/3).

Sri Mulyani mengatakan seluruh dunia sedang menantikan kepastian dari rencana yang juga berpotensi membuat negara-negara yang selama ini mempunyai hubungan dagang saling membalas dari sisi tarif.

“Kami lihat saja dulu, dinamika mengenai kebijakan itu sedang diperdebatkan antara Presiden Trump dengan kongres dan senat,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memastikan akan menerapkan tarif impor baja sebesar 25 persen dan alumunium sebesar 10 persen untuk melindungi industri dalam negeri.

Namun, para ahli mengatakan langkah tersebut dapat merugikan produsen AS dan berpotensi menghadapi tantangan hukum dari mitra-mitra dagang.

Sebagai respon atas rencana AS tersebut, Uni Eropa akan mengusulkan beberapa langkah balasan dalam beberapa hari kedepan sebagai tanggapan.

Sementara itu, asosiasi pembuat baja Eropa, Eurofer, menyatakan bahwa rencana penerapan tarif sebesar 25 persen untuk impor baja berarti AS telah memilih jalan konfrontasi perdagangan.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: