Menteri Keuangan Sri Mulyani mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran dana desa oleh pemerintah daerah dan pejabat desa. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui tidak mudah menetapkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di RAPBN 2019, ketika pergerakan rupiah cenderung melemah dan kondisi global masih diliputi ketidakpastian.

Sri Mulyani saat menyampaikan tanggapan pemerintah atas pandangan fraksi terhadap RAPBN 2019 dalam rapat paripurna DPR RI mengatakan tekanan global tersebut bisa mempengaruhi sentimen pasar dan kestabilan rupiah.

“Penetapan asumsi nilai tukar tahun 2019 menjadi tantangan yang tidak mudah karena harus mencerminkan kombinasi antara faktor fundamental yang menopang nilai rupiah, namun juga harus antisipasif terhadap sentimen pasar yang mudah berubah,” katanya, Selasa (4/9).

Dalam RAPBN 2019, pemerintah menetapkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar sebesar Rp14.400 per dolar AS.

Untuk mengantisipasi pergerakan kurs tersebut, kata dia, pemerintah bersama BI dan OJK akan terus menjaga rupiah agar mencerminkan fundamental ekonomi dan rupiah dapat terkelola serta terserap dalam perekonomian dengan baik.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid