Menkeu Sri Mulyani, bersiap mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/2). Rapat ynag juga diikuti Gubernur BI Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah tersebut, membahas penjelasan pemerintah atas RUU AFAS sekaligus tanggapan fraksi-fraksi, serta pengambilan keputusan terhadap besaran premi restrukturisasi perbankan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2018 bisa mendekati 5,2 persen atau lebih baik dari triwulan I 2018 yang tercatat sebesar 5,06 persen.

“Kami harapkan bisa mendekati 5,2 persen di triwulan dua ini,” katanya dalam jumpa pers perkembangan APBN di Jakarta, ditulis Selasa (26/6).

Sri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah maupun ekspor masih dominan menjadi pendukung kinerja perekonomian pada triwulan II 2018.

Konsumsi rumah tangga, kata dia, akan terbantu oleh peningkatan aktivitas belanja masyarakat yang meningkat pada periode puasa maupun Hari Raya Idul Fitri.

“Konsumsi rumah tangga ini bisa tumbuh lebih tinggi dari triwulan I yang tercatat 4,95 persen, jadi tumbuh di atas lima persen,” katanya.

Selain itu, kinerja investasi juga diproyeksikan makin tumbuh positif seiring dengan peningkatan impor bahan baku maupun bahan modal.

“Investasi bisa tumbuh lebih tinggi dari triwulan I. Kami harapkan investasi bisa lebih tinggi di atas delapan persen,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Pertumbuhan ekonomi ini juga didukung oleh kinerja ekspor yang menunjukkan perbaikan serta penyerapan belanja pemerintah yang tumbuh positif hingga akhir Mei 2018.

Sri Mulyani menambahkan membaiknya kinerja perekonomian ini juga didukung dari tumbuhnya penerimaan pajak dari berbagai sektor ekonomi.

Sektor-sektor yang tercatat kinerjanya cukup baik antara lain pengolahan, perdagangan, pertambangan, konstruksi dan real estate, transportasi gudang, dan pertanian.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: