Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengikuti raker dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2). Raker itu membahas permasalahan integrasi Jamkesda ke BPJS Kesehatan serta koordinasi terkait data peserta penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama/17

Jakarta, Aktual.com – Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan penanganan “stunting” atau gangguan tumbuh kembang pada anak memerlukan intervensi dana desa karena ada sekitar 1.000 desa di Tanah Air yang mempunyai anak dengan kondisi tersebut.

“Ada sekitar 1.000 desa yang di daerahnya ada “stunting”. Ini yang harus diintervensi dengan dana desa, kami bantu intervensi juga dengan pendampingan bagi hamil dan pemberian makanan sehat,” ujar Nila Moeloek dalam acara rembuk stunting di Jakarta, Rabu (28/3).

Nila menjelaskan untuk penanganan stunting tersebut harus dilakukan secara bersama dan lintas kementerian karena masalah “stunting” tidak hanya merugikan secara ekonomi tetapi mempengaruhi kecerdasan anak, penyakit degenatif pada masa depan, dan juga tumbuh kembang anak.

“Tugas dari Kemenkes melakukan intervensi secara spesifik. Kami ditolong dengan lingkungan yang baik, pola hidup bersih dan sehat itu yang paling penting. Pendidikan dan kesehatan harus menjadi kepedulian utama, karena banyak di daerah yang diskriminasi gender,” katanya.

Begitu juga pola asuh, lanjut Nila, juga mempengaruhi dalam penanganan masalah “stunting”. Selain itu, Nila melihat peranan Kementerian Agama juga turut mempengaruhi karena banyak ulama yang memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid