PLTA Bengkok (Foto: Eka/Aktual.com)
PLTA Bengkok (Foto: Eka/Aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Salah satu warisan budaya yang terus dijaga diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok. Selain menjadi Heritage, PLTA Bengkok yang hampir berumur 100 tahun turut menyuplai kebutuhan listrik di kawasan Bandung.

“PLTA Bengkok, Dago Bandung merupakah salah satu Heritage warisan belanda yang dibuat tahun 1923. Menuju industri 4.0, PLTA Bengkok berfungsi normal dengan kapasitas terpasang 3,15 Mega Watt (MW),” ujar Direktur Sumber Daya Mineral dan Administrasi Indonesia Power,‎ Okto Rinaldi, Jumat (20/10).

Meski umurnya mendekati 100 tahun, PLTA Bengkok masih menjadi pemasok listrik ke sistem jaringan Jawa-Bali. PLTA tersebut ‎beroperasi dengan memanfaatkan aliran air dari sungai Cikapunding yang mengalir di kota Bandung.

Terkait perawatan mesin pembangkit, Supervisor Senior PLTA Bengkok Ahmad Saenudin mengatakan pihaknya selalu melakukan perawatan rutin, mulai dari mingguan hingga triwulan.

“Mesin sudah tua memang ada penyakitnya, namun PLTA Bengkok masih bisa menjaga mesin tua itu tetap sehat dan beroperasi normal. Kami melakukan perawatan berkala secara rutin pada mesin pembangkit agar berfungsi maksimal. Kalau ada sparepart yang rusak, kami lakukan rekondisi, semua sparepart sudah diproduksi di dalam negeri,” jelasnya.

Salah satu perawatan rutin yang dilakukan adalah pembersihan sedimen dari tanah dan kotoran sapi. Pasalnya, banyak warga di sisi hulu yang membuang kotoran sapi di aliran sungai sehingga meningkatkan sedimen.

Untuk diketahui, PLTA Bengkok memiliki tiga unit turbin bermerk Escher Wyss dengan kapasitas 3×1500 PK. Debit air 3×1,36 m3/detik dapat memutar pembangkit dengan 750 RPM. Air berasal dari aliran sungai Cikapundung masuk ke Tando harian, kemudian ke Pembangkit. Air pembuangan masih dimanfaatkan untuk PLTA Dago dengan kapasitas terpasang 750Kv.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah ketersediaan air. PLTA Bengkok memerlukan debit air yang cukup untuk menggerakkan turbin. Padahal di musim kemarau, debit air di kolam tando harus terus menurun sehingga PLTA Bengkok hanya beroperasi jika syarat terpenuhi.

Melihat data yang disampaikan, Produksi PLTA Bengkok pada tahun 2018 terikat dengan kapasitas air. Pada Januari 2018, target produksi 1,3 juta KwH namun realisasi hanya 170 ribu Kwh. Ketika bulan April, target produksi 1,3 juta KwH namun realisasi bisa mencapai 1,5 juta Kwh. Salah satu efiensi yang dilakukan adalah dengan menekan pemakaian sendiri PLTA Bengkok. Dari target 8.895 Kwh, PLTA bengkok bisa melakukan efisensi dengan menurunkan ke angka 4.656 Kwh.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka