Hal inilah yang kemudian yang menjadi concern dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pasca membongkar praktek suap yang telah menjadikan Wakil Ketua Komisi VII DPR fraksi Partai Golkar, Eni Maulani Saragih dan pemegang saham Blackgold Natural Recourses Limited, Johannes B Kotjo sebagai tersangka.

KPK mensinyalir adanya praktek haram dari mekanisme penunjukan langsung itu, terlebih dengan nilai proyek yang mencapai triliunan rupiah tersebut. “Penyidik mendalami peran dan arahan saksi (Sofyan Basir) dalam hal penunjukkan Blackgold. Kami sedang mendalami lebih jauh sebenarnya apa saja yang terjadi dalam penunjukan langsung tersebut. Skema yang lebih besar juga menjadi concern dari KPK. Karena nilai proyek ini kan sangat besar,” tegas Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (20/7).

Febri melanjutkan, sehubungan dengan penunjukan langsung BlackGold Natural Resources Limited maka yang akan dilihat adalah apakah arahan Sofyan tersebut kemudian didasari keputusan rapat direksi PT PLN (persero) atau aturan-aturan lain. Dia memaparkan, dalam konteks penyidikan ini juga akan dilihat tentang alasan kenapa PT Samantakan Batubara, anak perusahaan BlackGold Natural Resources Limited yang diproyeksikan memasok batubara dan bukan PT PLN Batubara, anak perusahaan PT PLN (persero) yang merupakan anggota konsorsium.

“Tentu kita mendalami bagaimana pembicaraan yang saat itu terjadi,” tegasnya.

Dia menambahkan, sebelumnya penyidik juga sudah memeriksa Presiden Direktur PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJB Investasi) Gunawan Hariyanto pada Kamis (19/7) sebagai saksi untuk tersangka Eni dan Kotjo. PT PJB Investasi merupakan perusahaan investasi ketenagalistrikan. Pemeriksaan Gamawan secara khusus terkait dengan apakah ada investasi sehubungan dengan proyek pembangunan PLTU Riau-1.

“Prosesnya ini sudah terjadi jauh-jauh hari sebelumnya tentu kami perlu lihat kronologi yang lebih rinci,” kata dia.

Selaras itu, Eni Saragih dari balik jeruji besi pun mengaku ada perannya, Sofyan dan Johannes sampai akhirnya PT PLN menguasai 51 persen asset, sehingga anak usahanya yakni PT PJB bisa menunjuk langsung blackgold sebagai mitranya.

Sementara itu, Waketum Gerindra, Arief Poyuono pun meyakini jika kasus dugaan suap ini melibatkan Direktur Utama PLN Sofyan Basir. Pasalnya, setelah OTT anggota DPR, Tim KPK kemudian menindak lanjuti dengan menggeledah rumah pribadi Dirut PLN Sofyan Basir.

“Tentu sangat kuat dugaan keterlibatan Dirut PLN Sofyan Basir dalam kasus suap terhadap Eny Saragih anggota DPR RI yang terkena OTT oleh KPK,” ujar Arief Poyuono di Jakarta, Minggu (15/7).

Menurutnya, pengeledahan rumah Dirut PLN Sofyan Basyir tersebut, sudah dipastikan dari sebelumnya merupakan hasil investigasi penyelidikan KPK terhadap para Pelaku suap proyek PLTU RIAU 1.

“Mencuatnya kasus suap terhadap salah satu proyek Infrastruktur yang di canangkan Presiden Joko Widodo menjadi bukti proyek Infrastruktur berbiaya tinggi. Hal tersebut karena maraknya mark up dan suap kepada para broker, pejabat BUMN dan anggota parlemen,” jelasnya.

Dirinya pun meminta kepada pemerintah apabila dikritisi terkait proyek Infrastruktur berbiaya tinggi agar lebih sadar dan membuka diri. Pasalnya proyek Infrastruktur di era Joko Widodo terbilang mahal karena banyak yang bocor.

“Presiden Jokowi harus memerintahkan Menteri BUMN segera mencopot direktur utama yang sudah pastikan akan menjadi tersangka dalam kasus OTT anggota DPR RI Partai Golkar Eni Saragih dalam kasus proyek PLTU Riau 1 ,” tegasnya.

Soal penunjukan langsung yang terindikasi praktek haram itu pun diamini Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa. Pasalnya, tak ada kriteria yang jelas perihal mitra yang ditunjuk.

PLN sebenarnya menerbitkan Peraturan Direksi Nomor 0336 Tahun 2017, yang membatasi penunjukan langsung bisa dilakukan selama anak usahanya turut andil dalam proyek. Namun, kata Fabby, aturan tak memuat kewajiban anak usaha PLN menyelenggarakan lelang untuk mencari mitra.

“Proses di anak perusahaan dalam mencari mitra tidak jelas. Kalaupun tender, seberapa ketat prosesnya?” kata dia (17/7).

Saling Lempar Penunjukan Langsung BlackGold (Next Page…)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby