Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Prancis mengintrograsi bocah berusia 8 tahun bernama Ahmed, lantaran memberikan komentar yang mendukung aksi penembakan di Kantor Charlie Hebdo.

“Saya berada di pihak teroris karena saya menentang karikatur Nabi,” ujar pengacara Ahmed, Sefen Guez Guez menirukan ucapan Ahmed,  ketika diwawancara televisi Prancis, BFMTV seperti dikutip dari RT.com, Kamis (29/1)..

Kejadian bermula ketika Ahmed menolak untuk mengheningkan cipta selama satu menit yang dilakukan sekolahnya untuk memperingati serangan Paris yang menewaskan 17 orang pada bulan Januari lalu. Saat itu, pihak sekolah menghubungi pihak Kepolisian.

Kepala Keamanan Publik Nice, Marcel Authier, mengatakan, ketika diintrograsi Ahmed menyatakan solidaritas dengan penyerang tersebut.

Namun, ketika ditanya apa terorisme, Ahmed menjawab bahwa ia tidak tahu.

“Kami memanggil anak dan ayahnya untuk mencoba dan memahami bagaimana seorang anak delapan tahun bisa menahan ide-ide radikal tersebut. Jelas, anak tidak mengerti apa yang dia katakan,” ungkapnya.

Sementara itu, kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) lokal, menentang pengobatan terapi anak tersebut.

“Sebuah kantor polisi sama sekali tidak ada tempat untuk anak delapan tahun,” tandas Sefen Guez Guez. (Laporan: Nebby Mahbubirrahman)

Artikel ini ditulis oleh: