Lombok Timur, Aktual.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo mengaku tidak takut dana desa yang mencapai miliaran rupiah akan disalahgunakan karena banyak pihak yang melakukan pengawasan.

“Saya tidak terlalu takut karena yang awasi banyak. Ada satuan tugas Kemenkeu, Kemendagri, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan. Media ikut awasi, lembaga swadaya masyarakat juga,” katanya di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (24/5).

Diakuinya, meski pengawasan melibatkan banyak pihak namun masih ada dana desa yang disalahgunakan. Hal itu dibuktikan dengan adanya laporan sebanyak 900 desa yang diduga menyalahgunakan dana pada tahun 2015-2016.

Namun Eko menyatakan jika dibandingkan dengan jumlah desa yang dilaporkan dengan jumlah desa di Indonesia sebanyak 74.910 desa, maka jumlah laporan tersebut relatif kecil.

Dari 900 desa yang dilaporkan, sebanyak 234 diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena menyangkut penegakan hukum penyelenggara negara. Sementara 167 laporan dilimpahkan ke polisi dan sudah 67 kasus yang diketok di meja hijau dan ada sanksi dari pengadilan.

“Tapi masalah 900 desa yang dilaporkan jangan sampai mengganggu sebanyak 74.000 desa yang masuk kategori bagus,” katanya.

Kemendes memberi perhatian penggunaan dana desa agar tepat sasaran pada tiga hal. Yakni pembangunan infrastruktur seperti irigasi atau embung yang menunjang peningkatan produksi pertanian dan pembangunan sarana dan prasarana desa seperti posyandu dan fasilitas olahraga.

Selain itu, dana desa juga dapat digunakan untuk pengembangan kapasitas ekonomi desa. Salah satunya, mengembangkan koperasi, peternakan desa, pertanian desa dan badan usaha milik desa.

Karena pentingnya dana desa, Eko mengimbau aparat penegak hukum supaya selalu menindaklanjuti semua masukan dari satuan tugas yang ada.

“Walaupun kecil harus ditindaklanjuti karena tujuannya supaya ada efek jera sehingga yang lain tidak melakukan hal tidak terpuji tersebut,” kata Eko. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: