Jakarta, Aktual.com – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, mengatakan permasalahan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah penegakan hukum di bidang pemberantasan tindak pidana korupsi. Permasalahan yang menurutnya sejak lama ada namun tak kunjung bisa diselesaikan.

“Sekarang hambatan bangsa ini adalah birokrasi yang berbelit-belit, korupsi merajalela, dan aturan yang tidak bisa ditegakkan dengan baik,” katanya dalam kegiatan pencanangan ‘Gerakan Disiplin Nasional’ di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (29/11).

Penegakan hukum dibidang korupsi menyebabkan sektor-sektor lain terganggu. Misalnya roda perekonomian menjadi tidak berjalan sebagaimana diharapkan, karena iklim investasi terganggu. Pada setahun pertama pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla hal ini terlihat.

“Ini menghambat kemajuan investasi dan bisnis. Kuncinya adalah disiplin, birokrasi simple, tidak berbelit dan berantas korupsi,” jelasnya.

Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu menambahkan, pemerintah telah berusaha sebaik mungkin melaksanakan kerja-kerja yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya pencanangan gerakan disiplin nasional untuk kemajuan bangsa yang dihelat hari ini.

Tjahyo berharap gerakan tersebut dapat memicu tingkat kedisiplinan semua pihak, khususnya para pemimpin di institusi pemerintahan dan lembaga terkait.

“Disiplin ini harus dimulai dari jajaran Kemendagri. Kalau jajaran bisa mempelopori disiplin, baru bisa ajak seluruh masyarakat Indonesia tingkatkan disiplin. Mulai dari bangun pagi, buang sampah, antri dan olahraga. Meningkatkan kinerja baik, kita akan maju,” katanya.

Tjahyo menyinggung tindakan tegas yang dilakukan baru-baru ini. Dimana pihaknya memberhentikan tidak hormat praja IPDN karena melakukan pelanggaran.

“Kita evaluasi. Kita berhentikan mulai dari Rektor dan anak buah. Kesalahan anak buah juga kesalahan pimpinan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: