Survei Menakar Kepuasan Masyarakat
Survei Menakar Kepuasan Masyarakat

Jakarta, aktual.com – Jelang pemilihan kepala daerah di pelbagai wilayah Indonesia sejumlah lembaga survei terus menyajikan hasil surveinya dalam menakar pasangan calon (Paslon) yang paling berpeluang dipilih masyarakat.

Tidak terkecuali yang dilakukan Sinergi Data Indonesia (SDI) yang merilis hasil risetnya terhadap masyarakat Maluku terhadap Paslon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada serentak tahun ini.

“Dari hasil survei yang kami lakukan menunjukkan bahwa pasangan ‘santun’ masih unggul dan teratas dari pilihan pemilih. Jarak antar kandidat 9-10 %,” kata Direktur Eksekutif SDI Barkah Pattimahu, di Jakarta, Jumat (22/6).

Untuk diketahui, dalam kontestasi lima tahunan ini setidaknya diikuti oleh tiga Paslon, pada pengundian nomor urut, pasangan Said Assagaff-Anderias Rentanubun (Santun) mendapatkan nomor urut 1; pasangan Murad Ismail-Barnabas Ornor (Baileo) nomor urut 2 dan; pasangan Herman Aderian Koedoeboen-Abdullah Vanath (Hebat) mendapat nomor urut 3.

Menurut Barkah, jika pemilihan dilakukan hari ini maka pasangan nomor urut satu kian mendapatkan dukungan hingga 35.00 persen, yang kemudian diurutan kedua ditempati pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Herman A. Koedoeboen (Hebat) dengan dukungan 26.17 persen. Sementara Paslon Murad Ismail-Banabas Orno cukup puas diposisi buncit dengan dukungan 25.33 persen.

“Jika Pemilukada dilakukan hari ini maka pasangan Santun masih memimpin klasemen Pilkada Maluku dengan elektabilitas 35.00 persen. Pemilih yang menginginkan petahana Said Assagaf untuk kembali menjabat mencapai diatas 35.00 %,” terang dia lagi.

Masih dikatakan dia, faktor lain yang membuat Said Assagaf unggul, lantaran mayoritas masyarakat Maluku merasa puas dengan kinerja dan kepemimpinannya yang mencapai 70.34 persen, dan hampir 30 persen pemilih mengaku kurang puas.

“Jika kepuasan dan keberhasilan incumbent atau petahana di atas 50 persen maka incumbent tersebut berpeluang besar untuk terpilih kembali,” papar dia.

Selain itu, lanjut Barkah, pemilih mengaku puas, bahkan sangat puas dengan tata kelola pemerintahan di Provinsi Maluku yang mencapai 77 persen. Dan sebesar 54.34 persen pemilih menyebut pemerintahan Provinsi Maluku sekarang sudah bersih dari praktek suap dan korupsi.

Dia juga memaparkan, publik Maluku puas terhadap kinerja pemerintah provinsi dalam berbagai aspek yakni, keamanan, pendidikan, pelayanan kesehatan, transportasi darat, komunikasi, fasilitas umum, transportasi laut, jaringan listrik dan infrastruktur jalan.

“Hasil survei nilai kepuasan aspek-aspek tersebut masih diatas 50 persen hingga 90 persen. Terakhir adalah kepuasan terhadap aspek pembangunan, semua aspek pembangunan dinilai positif di atas 50 persen,” pungkasnya.

Untuk diketahui, survei SDI dilakukan pada tanggal 7-15 Juni 2018. Survei tersebut dilakukan kepada 800 responden dengan margin of error sekitar 3.8 % dan metode penarikan sampel digunakan dengan multistage random sampling. Sementara teknik pengumpulan data menggunakan cara wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka