Jakarta, Aktual.com – Perdana Menteri Malaysia yang baru saja dilantik, Mahathir Mohamad tampaknya mulai mengkaji ulang sejumlah proyek infrastruktur yang menyebabkan utang negeri Melayu tersebut melonjak drastis.

Dilansir dari Reuters, bahwa Mahatir berencana melakukan negosiasi dengan Pemerintah China atas sejulah proyek yang telah disepakati.

Diantara proyek yang akan direnegosiasikan yakni proyek kereta Link East Coast Rail senilai 55 miliar ringgit atau setara USD13,82 miliar.

“Kami sedang menegosiasikan kembali persyaratannya, karena ini akan sangat merusak,” kata Mahathir dalam keterangannya kepada media, pada Sabtu (26/5).

Sebagaimana diketahui, Proyek yang sedang dibangun tersebut dikerjakan oleh China Communications Construction Co Ltd, dan sebagian besar dibiayai oleh pinjaman dari China Exim Bank.

Selain proyek tersebut, Mahathir juga mengakui akan kembali mengkaji sejumlah proyek kereta kecepatan tinggi yang sudah disepakati dengan Singapura. Proyek yang membutuhkan dana sekitar USD 17 miliar tersebut saat ini masih menunggu tender dan dijadwalkan selesai pada 2026.

“Untuk perjanjian Kereta Kecepatan Tinggi kami putuskan untuk membatalkan proyek karena akan menghabiskan uang,” pungkas Mahathir.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Dadangsah Dapunta