Perkembangan program tax amnesty dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD). (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Perkembangan program tax amnesty yang masih belum sesuai target berdampak pada sentimen negatif bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD). Kondisi itu membuat rupiah susah untuk menguat.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, berdasar data Bloomberg, terlihat rupiah bergerak flat alias sama dengan penutupan sebelumnya di level Rp13.318 per USD.

Menurut analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pelemahan yang dialami oleh USD akibat pengajuan layanan kesehatan dari Presiden Trump yang ditolak Senat ternyata tak bisa dimanfaatkan oleh rupiah.

Analis Senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada
Analis Senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada

“Karena dari dalam negeri ada sentimen negatif yang terlihat dari masih rendahnya perolehan dana repatriasi tax amnesty,” ujar dia di Jakarta, Rabu (29/3).

Mestinya, kata dia, pelemahan laju USD ini bisa menolong rupiah untuk kembali dari tren pelemahannya. “Diperkirakan, hari ini pergerakan rupiah cenderung untuk mencoba kembali variatif menguat tipis,” ujarnya.

Untuk itu, laju rupiah diproyeksikan akan berada di kisaran support Rp13.332. Sementara untuk resisten rupiah akan mengejar di rentang Rp13.268.

“Namun jika masih ada sentimen positif yang mengimbangi pergerakan rupiah, maka bisa kembali variatif cenderung melemah tipis,” pungkasnya.

Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs