Ratusan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muslim Indonesia (IMMI) melakukan aksi di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/11/2016). Dalam aksinya para mahasiswa mendesak Presiden Jokowi untuk segera menangkap Ahok Penista Agama dan berani membuka siapa aktor politik.

Pangkalpinang, Aktual.com – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta Pemerintah Republik Indonesia agar dapat bersikap tegas terhadap krisis yang menimpa etnis Rohingya oleh pemerintah Myanmar.

“Kami mendorong agar pemerintah Indonesia mampu bersikap tegas terhadap permasalahan kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya dengan mengevaluasi kebijakan diplomasi dengan pemerintah Myanmar,” kata Pengurus IMM Kepulauan Babel, Rama Ahmad Afrizal di Pangkalpinang, Sabtu (2/9).

Ia menerangkan pemerintah dapat melakukan tindakan tegas dengan melakukan peringatan diplomasi seperti menarik Dubes RI di Myanmar dan meminta Dubes Myanmar untuk meninggalkan Indonesia.

“Indonesia juga dapat berperan untuk menyelesaikan permasalahan etnis Rohingya dengan meminta otoritas ASEAN bersikap tegas terhadap Myanmar dan menghimpun negara lainnya agar tetap menjunjung tinggi hak azasi manusia,” ujar dia.

Menurut dia, kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar atas etnis Rohingya tidak dapat dipandang sebelah mata sehingga kejadian tersebut harus menjadi perhatian semua elemen bangsa untuk mengakhiri tindakan yang tidak manusiawi tersebut.

“Sudah sepantasnya elemen masyarakat di Kepulauan Babel dari komponen manapun untuk menyuarakan kecaman keras terhadap tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya,” terangnya.

Rama mengatakan permasalahan etnis Rohingya perlu menjadi perhatian khusus karena bukan lagi dilihat dari golongan, suku maupun agama namun lebih melihat dari sisi kemanusiaannya.

“Sebagai manusia harus memiliki hati nurani dan rasa kemanusiaan sehingga tidak akan tinggal diam begitu saja ketika melihat tindakan kekerasan dan kekejaman seperti yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan