Denpasar, Aktual.com — Buah manggis yang dihasilkan petani Kabupaten Tabanan, Bali, sudah banyak diekspor ke Tiongkok yang digunakan sebagai bahan dasar ramuan obat-obatan herbal.

Kepala Seksi Ekspor Impor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan Bali, Agung Pramono, di Tabanan, Sabtu, mengatakan buah manggis yang diekspor ke Tiongkok itu berasal dari Desa Pupuan dan sekitarnya yang memang banyak berkebun manggis.

“Ekspor buah manggis banyak diminati masyarakat Tiongkok karena digunakan sebagai ramuan obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan sehingga banyak permintaan pengiriman ke negara itu,” ujar Agung (7/4).

Ia menjelaskan sejak Januari hingga Mei 2015, ekspor buah manggis Tabanan mencapai 249.984 ton dengan hasil penjualan senilai Rp4,9 miliar.

Agung mengakui setiap tahun dan panen raya, petani manggis dari Desa Pupuan, Tabanan selalu mengekspor buah itu ke Tiongkok, setelah melalui proses karantina sebelum dikirim untuk menjamin bebas dari kandungan bahan kimia.

Upaya karantina itu dilakukan untuk menjaga kualitas buah yang akan dikirim agar tidak cepat busuk, tetapi tetap menjaga kualitas barang hingga sampai di negara tujuan ekspor dalam kondisi segar dan layak dikonsumsi sekaligus diolah menjadi obat.

“Biasanya oknum pedagang sering melakukan tindakan tidak terpuji dengan menambahkan pestisida dengan tujuan buah tetap awet padahal tindakannya itu sangat berbahaya bagi kesehatan manusia,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ekspor tersebut membawa dampak positif bagi petani lokal di Tabanan, karena menguntungkan para petani buah manggis.

“upaya ini menambah gairah para petani buah manggis untuk lebih meningkatkan jumlah penanaman pohon itu,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: