Jakarta, Aktual.com — Dua kelompok antikegemukan NOF dan PHC mengungkapkan bahwa mendorong orang untuk mengonsumsi makanan rendah lemak membuat persoalan mengenai bobot tubuh di Inggris semakin buruk dan mendatangkan pengaruh jelek pada kesehatan.

Dalam laporan atas permintaan dari pakar kesehatan lain, Forum Obesitas Nasional (NOF) dan Kerja Sama Kesehatan Masyarakat (PHC) mengatakan bahwa “mengonsumsi lemak tidak akan membuat Anda gemuk”.

Panduan pola makan di Inggris menyarankan orang untuk makan banyak buah-buahan dan sayur, karbohidrat secukupnya dari kentang, roti, nasi, pasta dan pati-patian yang lain, dengan sejumlah daging, ikan, telur, kacang-kacangan dan protein nonsusu.

Pemerintah juga mendorong pemakaian susu dan produk susu rendah lemak serta memperingatkan bahwa makanan dan minuman yang mengandung kadar garam tinggi, lemak serta gula sebaiknya diasup dalam jumlah kecil.

NOF dan PHC dalam laporan bertajuk “Makan Lemak, Kurangi Karbo, Hindari Cemilan Yang Menangkal Kegemukan Dan Diabetes Tipe 2” menyerukan “pemeriksaan seksama” mengenai panduan makan. Kedua kelompok itu mengatakan bahwa memakan camilan di antara waktu makan itulah yang membuat kelebihan berat tubuh.

“Saran pola makan yang keliru telah lama dilakukan, khususnya mengenai rendah lemak dan rendah kolesterol. Pesannya telah tanpa sengaja memberi konsekuensi buruk pada kesehatan.” Pihak Lain Tidak Setuju Namun para pakar kesehatan dan nutrisi yang lain mempertanyakan kesimpulan laporan tersebut dan menyampaikan kekhawatiran mereka bahwa bukti-bukti tersebut dikumpulkan secara pilihan.

“Laporan ini sarat gagasan dan pendapat namun tidak menawarkan ulasan bukti-bukti yang luas dan tegas,” kata Mike Knapton, Direktur Kepala Medis di Yayasan Jantung Inggris dilansir Senin (23/5).

“Wabah obesitas di negeri ini bukan disebabkan oleh panduan makan yang buruk. Di sini kami tidak bersepakat dengan mereka.” Ia memperingatkan bahwa “memusatkan pada satu jenis makanan, bahan gizi atau faktor-faktor risiko yang lain adalah pandangan yang dangkal dan dapat membingungkan masyarakat, juga menimbulkan kecemasan di antara masyarakat mengenai apa yang harus atau tidak boleh mereka makan.

John Wass, penasihat khusus tentang obesitas pada sekolah kedokteran Royal College juga mengatakan bahwa masalah itu tidak sesederhana soal lemak atau bukan. Ia memperingatkan para pegiat itu agar tidak menyeleksi kutipan kajian dan berisiko “menyesatkan masyarakat”.

“Ada bukti yang jelas bahwa lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol dan memberi masalah pada penyakit terkait pembuluh darah,” ujarnya.

“Yang diperlukan adalah pola makan seimbang, pemeriksaan kesehatan secara berkala dan berat tubuh normal.” PHC adalah lembaga nirlaba penyeru kesehatan yang beranggotakan para pakar kesehatan, sedangkan NOH merupakan badan amal yang mengangkat kepedulian tentang obesitas dan cara-cara menanganinya melalui perubahan gaya hidup.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka