Sejumlah pendukung terpidana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyalakan lilin saat melakukan aksi di depan Rutan Cipinang, Jakarta, Selasa (9/5). Aksi tersebut sebagai bentuk dukungan serta simpati untuk Ahok yang ditahan di Rutan Cipinang setelah di vonis Majelis Hakim dengan hukuman dua tahun penjara karena dinilai terbukti melakukan penodaan agama . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz/17

Jakarta, Aktual.com – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, turut mengomentari aksi demonstrasi yang dilakukan pendukung terpidana penista agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di depan Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (9/5).

Pasalnya, aksi simpatik itu dilakukan hingga melewati pukul 18.00 WIB dan tidak memiliki izin untuk melakukan aksi. Namun, pihak aparat kepolisian tidak juga membubarkan massa yang berkumpul tepat di depan pintu masuk Rutan Cipinang, hingga menjelang tengah malam.

“Karena jamnya mati, mungkin,” sindir Mahfud melalui akun twitter resminya @mohmahfudmd, yang dipantau aktual.com di Jakarta, Rabu (10/5).

Pernyataan Mahfud ini pun berhasil menarik simpati para pengguna twitter lain. Seperti pernyataan Preda, dengan akun @satria_preda, sambil menyisipkan undangan Grace Natalie.

“Undangannya aja jam 7 malam. Padahal setahuku penggalangan massa maksimal jam 6 sore (18.00). Ini Polri jadi amnesia,” twit Preda.

Tak hanya itu, ada juga pengguna twitter yang sepertinya mendukung aksi tersebut. Dia adalah Sudarso, @SudarsoSardjo. Kata dia, kalau aksi damai tak akan dibubarkan.

“Orang lagi sedih nggak mungkin dibubarkan. Kecuali lagi ngamuk baru dibubarim polisi. Gitu aja repot,” kutipnya.

Padahal, gesekan antara pendukung Ahok dan pihak aparat sudah terjadi sejak sore. Pagar Rutan Cipinang berusaha dijebol, bahkan massa aksi sampai melemparkan botol ke dalam Rutan.

 

Laporan M. Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh: