Mahfud MD

Makassar, Aktual.com – Tokoh nasional Mahfud MD, mengingatkan kaum muda milenial mesti punya rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta memiliki jiwa patriot dalam mempelajari sejarah peradaban bangsanya.

“Budaya itu penting bagi era milenial, karena era milenial itu dunianya gadget, dunia tanpa batas, tanpa sekat fisik dan di situ banyak pengaruh-pengaruh dari luar,” ujar Mahfud, usai menyampaikan kuliah umum di Kampus Universitas Bosowa, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (19/9).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menegaskan, kalau ingin negara Indonesia tetap tegak, kokoh, maka kaum milenial itu harus mempunyai ketahanan diri.

Ketahanan diri sebagai anak bangsa, lanjut Mahfud, bagaimana kesadaran itu betul bahwa negara ini adalah negara mereka yang harus dipertahankan dengan sederet ciri khasnya.

Adapun nilai luar yang masuk secara instan melalui dunia gadget didukung informasi teknologi (IT) dan sebagainya, kata mantan anggota DPR RI itu, seharusnya disaring sendiri.

“Itulah perlunya generasi muda itu mempelajari sejarah bangsanya sendiri. Kata Bung Karno jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, dari sejarah itulah anda akan tahu siapa anda dan bagaimana nasib anda ke depan. Jas merah,” ujar Menteri Pertahanan di era Kabinet Persatuan Nasional itu lagi.

Dia mengingatkan, berkaitan dengan marak kabar bohong atau hoaks yang tersebar di pelbagai media sosial jelang Pemilu Presiden 2019 nanti, kaum milenial harus peka terhadap serangan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

Kalangan milenial perlu berpikir dan paham menangkal marak berita bohong belakangan ini yang terus disebarkan oknum yang tidak bertanggung jawab hanya untuk mendapatkan kepentingan tertentu bagi kelompoknya tanpa memikirkan nasib bangsa, ujar dia.

Dia berharap kepada kaum milenial agar berperan aktif dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia agar tetap tegak berdiri dan kokoh, tidak melupakan sejarah yang dibangun The Founding Fathers atau Bapak bangsa Indonesia.

Kedatangan Mahfud MD ke Makassar memberikan kuliah umum bertajuk ‘Memupuk Nasionalisme dan Patriotisme di Dunia Perguruan Tinggi’ berlangsung di Universitas Bosowa (Unibos) Makassar.

Seratusan mahasiswa Unibos antusias mengikuti kuliah umum Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta tersebut.

Pada sesi akhir owner atau pendiri Unibos Aksa Mahmud beserta Rektor Prof Saleh Pallu menyerahkan cenderamata berupa gambar karikatur dirinya yang telah dibingkai.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: