Ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/4/2017). Dalam aksinya para mahasiswa menolak Reklamasi Teluk yang berada di Indonesia dan mendesak kepada Presiden Jokowi untuk tidak menghentikan reklamasi teluk - teluk Indonesia. AKTUAL/Munzir

Sleman, Aktual.com – Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo, mengatakan, mahasiswa sudah semestinya memiliki idealisme terhadap kebenaran yang sejalan dengan nilai-nilai ilmiah.

“Idealisme yang dimiliki mahasiswa haruslah sejalan dengan nilai-nilai ilmiah yang dipelajari di kampus dan dibangun dalam rangka mengimplementasikan ilmu-ilmunya,” kata Sri Purnomo saat menjadi pembicara pada pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Minggu (7/5).

Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan tujuan pemerintah baik pusat ataupun daerah, yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Pada prinsipnya organisasi kemahasiswaan memiliki kesamaan dengan pemerintahan, yaitu bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, diharapkan ada sinergitas antara mahasiswa dan pemerintah,” ucapnya.

Dikatakan, pemerintah membutuhkan masukan dari mahasiswa supaya dapat bekerja dengan baik, begitupun mahasiswa membutuhkan pemerintah untuk menimba pengalaman dan pengetahuan apakah ada perbedaan antara apa yang mereka pelajari di perkuliahan dengan kenyataan di lapangan.

Diharapkan para kader HMI untuk tetap konsisten terhadap perannya sebagai ‘agent of change’ dan selalu membantu mengawal jalannya pemerintahan yang sedang menunaikan tugas menyejahterakan masyarakat.

“Saya percaya HMI bisa mengawal kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini, saya berharap HMI mampu mengawal pemerintahan dengan cara yang baik dan bijaksana,” katanya.

Kegiatan tersebut dihadiri beberapa narasumber, diantaranya Dr Suparman Marzuki, SH, M.Si (Ketua Komisi Yudisial RI 2013-2015), Hadi Supeno (Wabup Banjarnegara 2011-2016), H Chumaidi Syarief Romas (Ketum Pengurus Besar HMI 1976-1978), Muhidin M. Dahlan selaku aktivis, pegiat literasi, novelis. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: