London, Aktual.com — Penyerang Everton Romelu Lukaku mengakhiri ‘puasa’ gol di sepak bola Inggris dengan mengukir trigol dalam rentang waktu 11 menit. Hadiah tiga gol itu membawa tim tamu menang 3-0 atas Sunderland pada Senin (12/9).

Pemain Belgia itu sempat tidak mencetak gol di liga selama 13 pertandingan. Dia semestinya mencetak lebih banyak gol di Stadium of Light ketika Everton start paling impresif mereka dalam rentang waktu 11 tahun.

Setelah empat pertandingan, mereka selevel sepuluh angka dengan tim peringkat kedua Chelsea dan tertinggal dua angka dari pemuncak klasemen Manchester City. “Saya semestinya memasukkan lima (gol),” kata Lukaku, yang menjadi titik penting dalam hampir setiap serangan, Selasa (13/9).

“Saya harus lebih kejam jika saya ingin membantu tim mencapai tujuan-tujuannya.”

Dalam laga pertandingan itu, Lukaku banyak menyia-nyiakan dua peluang, namun setelah turun minum sikap agresif Lukaku membuahkan hasil, dua gol dari tandukan ke tiang jauh dari sisi kanan dan kemudian kiri pada menit ke-60 dan 68.

Sosok yang membantu Lukaku adalah Idrissa Gueye dan Yannick Bolasie yang mengirimkan umpan silang, yang menjadi ancaman nyata sepanjang malam, ketika Everton mengekspolitasi kedalaman lebar lapangan.

Sang penyerang kembali mencetak gol pada menit ke-71, ketika dia mengejar umpan terobosan Kevin Mirallas untuk memasukkan bola melewati kiper Jordan Pickford dengan penyelesaian kaki kiri untuk menjadi trigol ketiga sepanjang kariernya, dan yang kedua di Liga Inggris.

“Menurut saya ini semua mengenai level kebugaran.”

“Saya gembira untuk tim.”

Sementara, manajer Everton Ronald Koeman berpikir, bahwa Lukaku layak mendapatkan lebih banyak perubahan taktik, dalam mengganti gelandang Inggris Ross Barkley dengan Gerard Deulofeu. Pemain Spanyol itu segera memberi dampak dalam mencipatakan kedalaman serangan yang tidak dapat diantisipasi Sunderland.

Koeman memiliki dampak besar di klub sejak didatangkan dari Southampton pada musim panas, dan pria Belanda itu tidak takut untuk melakukan perubahan-perubahan jika ia merasa pemainnya gagal tampil maksimal.

Manajer Sunderland David Moyes, yang menghabiskan 11 tahun di Everton, mengakui keunggulan bekas timnya. “Ketika Anda melangkah di liga besar maka tidak ada alasan-alasan.”

Setelah empat pertandingan tanpa kemenangan, Sunderland hanya mengoleksi satu angka dari empat pertandingan dan menghadapi pertarungan untuk menghindari degradasi.

“Kami harus berhenti kemasukan gol demi gol.”

“Lukaku merupakan ancaman besar dan kami mengetahuinya pada malam ini. Kami perlu menempelnya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu