Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan anggaran untuk Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 yang digelar di Bali telah disetujui dan dialokasikan sejak 2015 saat Indonesia terpilih sebagai negara penyelenggara.

“Kami sudah diskusikan dan berkoordinasi dengan DPR, semua biaya dan pengeluaran telah dihitung dengan detail dan efisien sesuai dengan standar penyelenggaraan acara internasional,” katanya dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (20/4).

Luhut menyampaikan hal tersebut dalam jumpa pers di kantor pusat IMF di Washington, AS, dalam rangkaian kegiatan Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia.

Ia memastikan ajang tersebut akan membawa dampak positif, bukan hanya saat acara namun juga dalam jangka panjang, terutama dalam memperkenalkan Indonesia kepada dunia.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan dipastikan bukan hanya untuk delegasi pertemuan tapi juga untuk masyarakat Indonesia dan khususnya warga Bali.

Akselerasi pembangunan, lanjut mantan Menko Polhukam itu, akan dirasakan oleh daerah destinasi pariwisata seperti Labuan Bajo, Banyuwangi, Borobudur, Mandalika dan Danau Toba yang jadi wilayah pendukung wisata dalam pertemuan tersebut.

Ada pun seluruh pengeluaran pertemuan akan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Misalnya komputer yang digunakan setelah pertemuan akan disumbangkan ke berbagai sekolah di Bali dan Lombok yang tidak mempunyai komputer.

Hingga saat ini, sekitar 10 ribu orang telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam pertemuan tahunan yangbakan digelar di Bali pada Oktober mendatang. Jumlah tersebut tidak hanya terdiri atas delegasi tetapi juga keluarga para peserta.

“Saat menuju ke ruangan ini saya mendapat informasi dari Kementerian Pariwisata selama pertemuan Annual Meeting Spring di Washington ini sudah mendaftar 1.000 peserta yang akan membawa keluarganya. Saya kaget mendengar kabar ini,” ujar Luhut.

Sementara itu, terkait fasilitas teknologi informasi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan bahwa “bandwidth” paling besar akan disediakan dalam pertemuan di Bali itu.

“Bandwidth” besar dibutuhkan lantaran ada 12 ribu staf IMF-Bank Dunia yang akan bekerja dan sekitar 1.000 jurnalis yang meliput belum termasuk delegasi.

Panitia juga akan menyediakan sekitar 700 komputer untuk digunakan oleh jurnalis serta transportasi di sekitar lokasi pertemuan untuk jurnalis yang tidak menginap di daerah Nusa Dua.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: