Jakarta, Aktual.com – Pendaftaran pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) sudah tinggal hitungan bulan saja. Pendaftaran capres-cawapres yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sendiri akan dibuka pada Agustus 2018, empat bulan dari sekarang.

Waktu yang terbilang semakin mepet pun membuat para elite-elite di Jakarta sedang sibuk berseliweran guna melobi berbagai pihak. Hal ini pun tergambar dari pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan, dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Pertemuan itu pun ditanggapi dengan kalem oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Kepada awak media, ia menyatakan jika bertemunya Luhut dengan Prabowo merupakan sebuah hal yang wajar.

“Biasa saja antar tokoh militer ya bertemu biasa saja,” ujar Airlangga dalam perhelatan Orientasi Fungsionaris Partai Golkar, Hotel Red Top di Jakarta, Sabtu (7/4).

“Kan lobi-lobi jalan terus, jadi silahkan saja,” katanya.

Namun demikian Airlangga tidak mengetahui apakah pertemuan itu untuk membicarakan masalah capres. Awak media diminta untuk menanyakan kepada Luhut langsung.

“Kalau lobi-lobi, tanya saja ke Luhut,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad membenarkan adanya pertemuan antara Luhut dengan Prabowo Subianto di Hotel Grand Hyatt pada Jumat (6/4).

Anggota Komisi III DPR ini mengaku, pertemuan itu adalah silaturahmi biasa. Apalagi keduanya adalah bekas rekan bisnis yang kebetulan sama-sama mengawali kariernya di militer.

Sementara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan ia tidak mengetahui apakah pertemuan tersebut membahas pencapresan Prabowo Subianto.

Namun pertemuan dua tokoh nasional hanya silaturahmi biasa dan tidak mempengaruhi mengenai deklarasi Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden.

“Pertemuan Pak Prabowo dan Pak Luhut tidak akan berpengaruh apapun kepada pencalonan Pak Prabowo sebagai capres,” kata Andre.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan