Ribuan driver Gojek melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Gojek Indonesia, Jakarta, Senin (3/10/2016). Dalam aksinya ribuan drevir Gojek mendesak untuk dihapuskan sistem performa (rating) karena menyusahkan para driver Gojek.

Jakarta, Aktual.com – Para sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berunjukrasa menolak keberadaan perusahaan transportasi daring Gojek beroperasi di Garut, karena akan menyebabkan kerugian pada usaha transportasi konvensional. Mereka menggelar aksi di beberapa titik jalur strategis angkot di antaranya Bunderan Kerkof, dan Kantor KNPI Garut, Kecamatan Garut Kota.

“Kami jelas-jelas menolak rencana adanya Gojek online di Kabupaten Garut,” kata Koordinator Aksi Ajat Sudrajat di Garut, Selasa (18/7).

Ia menyampaikan, keberadaan Gojek khawatir mengganggu pendapatan para sopir, kernet dan para pelaku usaha angkot.

Menurut dia, masyarakat yang biasa memanfaatkan jasa angkot akan semakin berkurang karena tertarik dengan jasa angkutan Gojek.

“Gojek online ini akan mengancam kelangsungan hidup bagi para pelaku usaha angkot, sopir dan kernet,” katanya.

Ia menyampaikan, pengusaha angkot melalui Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Garut mendesak pemerintah daerah untuk menolak Gojek di Garut.

Jika tetap beroperasi, kata dia, maka para sopir angkot akan melakukan aksi secara besar-besaran sampai tuntutannya dikabulkan.

“Kami akan menolak habis-habisan bila ojek online tetap beroperasi dan akan melakukan aksi mogok yang lebih besar lagi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka