Petugas pemadam kebakaran dibantu anggota TNI memadamkan kebakaran hutan di Kampar, Riau, Minggu (13/9). Petugas kewalahan memadamkan kebakaran dikarenakan jauhnya sumber air dan kencangnya tiupan angin di lokasi kebakaran. Asap dari kebakaran hutan di Indonesia berimbas ke negara tetangga Singapura dan Malaysia. AKTUAL/JEFRI TARIGAN

Banda Aceh, Aktual.com —Kabut asap dari Riau dan Palembang kembali menyelimuti Aceh sejak dua hari terakhir. Kondisi ini sangat menganggu masyarakat setempat.

Kepala Seksi Informasi dan Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh, Zakaria kepada Aktual.com, Sabtu (19/9) menyebutkan sejak dua hari yang lalu kabut asap kembali menyelimuti wilayah Aceh.

Sampai sekarang sambung Zakaria untuk wilayah Aceh belum terlihat titik api, sehingga asap itu dipastikan kiriman dari provinsi lain. “Semoga kabut asap ini bisa segera selesai dan aktifitas menjadi normal kembali,” ujar Zakaria.

Dijelaskan, dari seluruh wilayah, Kota Lhokseumawe menjadi kawasan terparah. Pasalnya, arah belokan angin dimulai di wilayah Lhokseumawe, sehingga kawasan itu terparah dan menyebar ke Malaysia dan Singapura.

Selain itu, akibat kabut asap, penerbangan dari dan ke Bandara Malikussaleh Lhokseumawe mulai terganggu, karena jarak pandangnya mencapai 3.000 meter, untuk bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar penerbangan masih normal dan jarak pandangnya mencapai 8.000 meter, Meulaboh mencapai 6.000 meter dan Kota Sabang mencapai 8.000 meter.

“Secara geografis Kota Lhokseumawe memang sangat berdampak terhadap kabut asap ini, begitu juga dengan pernerbangan sudah ada peringatan akibat jarak pandang yang cukup terbatas,” tutur Zakaria.

Ditambahkan, sepekan ke depan akan terjadi hujan ringan sampai sedang di wilayah Aceh, karena ada terjadi tekanan udara rendah diwilayah Laut Cina Selatan dan Teluk Benggala. “Hujan itu bisa mengurangi dampak kabut asap ke Aceh,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: