Rupiah (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (25/1) sore, bergerak melemah sebesar lima poin menjadi Rp13.850 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.845 per dolar AS.

Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Senin mengatakan, penguatan dolar AS cenderung masih terbatas menyusul investor sedang mengantisipasi pertemuan bank sentral AS (The Fed) pada pekan depan.

“Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 27 Januari 2016 ini diproyeksi tidak mengubah kebijakan suku bunga, pelambatan pertumbuhan perekonomian global memicu keraguan terhadap langkah bank sentral AS,” katanya.

Menurut dia, beberapa data ekonomi AS seperti penjualan ritel, produksi industri serta klaim pengangguran juga belum sesuai target, situasi itu kian memperburuk kinerja ekonomi AS.

Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menambahkan bahwa adanya aliran dana asing yang masuk ke dalam negeri salah satunya melalui investasi di pasar modal menjadi salah satu penahan laju dolar AS menguat lebih tinggi.

“Aliran dana asing cenderung masuk dalam sepekan terakhir, situasi itu berpeluang konsolidasi menguat bagi rupiah di jangka pendek,” katanya.

Ia memproyeksikan bahwa pada pekan ini, mata uang rupiah diperkirakan berpeluang konsolidasi menguat di level Rp13.800-Rp13.955 per dolar AS,” katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (25/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.874 dibandingkan hari sebelumnya (22/1) Rp13.844.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan