Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum PPP versi Muktamar VIII Jakarta Djan Faridz mengaku membuka ruang islah dengan pengurus PPP versi Muktamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy alias Romy.
“Kita terbuka untuk mereka kembali ke jalan yang benar,” kata Djan Faridz di Mukernas PPP di Jakarta, Rabu (11/12).
Djan Faridz mengatakan, islah sebenarnya sudah terjadi, tetapi masih ada yang salah mengerti mengenai prosesnya. Komunikasi dengan kubu Romy, kata dia, berjalan baik dan berharap mereka mengerti proses islah tersebut.
“Sejauh ini komunikasinya bagus dan tidak ada masalah. Semuanya teman,” katanya.
Sementara itu, dia menilai sikap pemerintah dalam memutuskan sengketa partai politik masih netral karena mematuhi hukum. Karena itu, dia percaya pemerintah tidak akan mengintervensi hukum terkait adanya sengketa di internal partai.
“Saya tidak melihat pemerintah berpihak ke kanan atau ke kiri dan saya percaya pemerintah berdiri di tengah,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk rakyat Indonesia yang tidak mengerti politik, pasti melihat apa yang terjadi di internal PPP dan Golkar ada intervensi pemerintah. Namun, ia mengaku tidak melihat ada intervensi pemerintah di dalamnya, tetapi ada ambisi kekuasaan dari oknum-oknum partai.
“Saya melihat yang terjadi hanyalah ambisi kekuasaan dari oknum-oknum partai. Di internal partai yang ditunggangi (kepentingan),” kata mantan Perumahan Rakyat tersebut.
Djan Faridz percaya pemerintah akan berpegang teguh pada Undang-Undang Nomor 22 tahun 2008 tentang Partai Politik dalam memutuskan sengketa di internal partai politik.

Artikel ini ditulis oleh: